(Arrahmah.com) – Pasukan pendudukan “Israel” telah menangkap 90 mahasiswa Palestina di Universitas Birzeit di Tepi Barat yang diduduki hingga saat ini, ungkap juru bicara Persatuan Mahasiswa kepada Quds Press.
Pada Sabtu (19/12/2015), “Israel” menangkap 12 mahasiswa, termasuk sekretaris Persatuan Mahasiswa, Asmaa Qadah (20) dan empat lainnya. Mohamed Zeid mengatakan kepada Quds Press bahwa sebagian besar dari 90 mahasiswa itu menghabiskan berbulan-bulan atau bertahun-tahun dalam penahanan administratif tanpa dakwaan yang jelas.
“Semua penangkapan berlangsung tanpa tuduhan atau dakwaan,” jelas juru bicara Persatuan Mahasiswa. Dia mencatat bahwa pendudukan bertujuan untuk “menindak” kegiatan blok Islam.
“Menjadi jelas bahwa ‘Israel’ berencana untuk melemahkan blok Islam hingga menghentikan pelayanan akademik kepada mahasiswa.”
Zeid mengatakan bahwa Otoritas Palestina juga melakukan penangkapan mahasiswa yang tergabung dalam blok Islam, juga tanpa alasan yang jelas. “Beberapa mahasiswa butuh bertahun-tahun untuk mendapatkan gelar mereka karena penangkapan berulang-ulang terhadap mereka oleh ‘Israel’ dan badan keamanan Otoritas Palestina,” tambahnya.
Tercatat bahwa dua profesor dan seorang karyawan Birzeit juga telah ditangkap oleh “Israel”.
Administrasi universitas mengutuk penahanan terhadap para mahasiswa. Birzeit akan menyeru lembaga akademis lainnya dan organisasi hak asasi manusia di seluruh dunia untuk memperhatikan kondisi para pelajar di bawah pendudukan “Israel” di Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, universitas mencatat bahwa tindakan penindasan yang dilakukan “Israel” terhadap Palestina, khususnya mahasiswa, memperkuat perlunya boikot internasional, termasuk boikot akademik lembaga “Israel”.
(banan/arrahmah.com)