YERUSALEM TIMUR (Arrahmah.com) – Pasukan “Israel” pada Ahad (25/10/2015) menahan tujuh warga Palestina dari Yerusalem Timur yang diduduki, kata kelompok hak asasi tahanan Addameer, lansir Ma’an.
Pengacara Addameer, Muhammad Mahmoud, mengatakan bahwa pasukan “Israel” menahan tujuh warga Palestina dari al-Sowwana, al-Issawiya, Silwan, al-Tsauri, dan desa-desa dari Yerusalem Timur.
Para tahanan diidentifikasi sebagai Mansour aAu Gharebah, anaknya Ahmad, Farid Obeid, Omar Abu al-Hawa, Majd al-Awar, Ekram Ghazzawi, dan Amah Ghazzawi.
Keadaan tujuh tahananan itu tidak diketahui.
Secara terpisah, Shoroq Dwayyat (18) akan segera disidang, dengan tuduhan “berusaha menusuk seorang tentara ‘Israel’ di Yerusalem”, kata polisi.
Shorouq Dwayyat ditembak dan mengalami luka kritis awal bulan ini, setelah menusuk seorang tentara “Israel” di Yerusalem.
Saudara Dwayyat, Muhammad Dwayyat, ditahan setelah insiden tersebut. Dia ditahan tanpa tuduhan atau pengadilan atas penahanan administratif, kata Mahmoud.
Keluarga Dwayyat dilaporkan telah menerima perintah pembongkaran rumah mereka di lingkungan Bahir Sur, Yerusalem Timur yang diduduki.
Pasukan “Israel” telah menahan setidaknya 876 warga Palestina selama bulan Oktober, kelompok hak asasi tahanan Addameer mengatakan kepada Ma’an pada Kamis (22/10/2015).
Addameer mengatakan 876 tahanan baru telah menambah total jumlah warga Palestina yang dipenjara oleh “Israel” sekitar 6.200 orang.
Lebih dari 500 warga Palestina ditahan di Tepi Barat yang diduduki, 213 di Jerusalem Timur, dan 152 di “Israel”. Lebih dari 130 tahanan adalah anak-anak, kata Addameer.
Meningkatnya jumlah tahanan adalah bagian dari tindakan kekerasan “Israel” atas penduduk Palestina, dengan dalih memulihkan keadaan di tengah meningkatnya kekerasan sejak 1 Oktober
Pada Rabu (21/10/2015) saja, pasukan “Israel” menahan 84 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur.
Komite Otoritas Palestina Urusan Tahanan telah menghitung bahwa sebanyak 650 warga Palestina ditahan selama sepuluh hari pertama bulan Oktober.
Komite tersebut mengatakan bahwa sebagian besar warga Palestina ditahan dalam bentrokan dengan tentara “Israel”.
Panitia menyoroti bahwa banyak orang Palestina dilaporkan telah ditahan selama berjam-jam di pusat-pusat interogasi, menjalani penghinaan dan penganiayaan. Beberapa tahanan mengatakan bahwa mereka dipukuli selama penahanan mereka.
(fath/arrahmah.com)