TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Pasukan “Israel” menahan 20 warga Palestina dalam penggerebekan dini hari di Tepi Barat pada Rabu (3/4/2013), seperti dilansir Ma’an.
Seorang jurubicara militer “Israel” mengklaim 20 orang Palestina “dibawa untuk dimintai keterangan keamanan.”
Di Tepi Barat utara, tentara “Israel” menahan tujuh warga Palestina di Tayasir, tiga di Tulkaren, satu di Burqin dan satu lagi di Beit Furik.
Seorang warga Palestina ditahan di Qaryut di pusat Tepi Barat, dan lebih jauh ke selatan pasukan “Israel” menahan dua orang di Bethlehem, satu di Beit Ummar, satu di Hebron dan tiga di Bani Naim.
Warga setempat mengatakan tentara “Israel” menyerbu beberapa rumah di Bani Naim sebelum menahan Thabet Zyadat, Hamzeh Manasreh dan Ibrahim Sawalha.
Nour Sarsour ditahan di Hebron, kata seorang reporter Ma’an.
Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengidentifikasi mereka yang ditahan di Tayasir, dekat Tubas, adalah Hamdan Ghouri, Khaldoun Ghouri, Rakan Sbeih, Salih Dabak, Mujahed Dabak, Mahdi Wahdan dan Amer Wahdan.
PPS juga menyatakan di Tayasir, keluarga Jalal Sbeih diperintahkan untuk menyerahkan anak mereka ke pasukan “Israel”.
Di Beit Ummar, “Israel” menahan Nadeem Sabarneh (32) yang telah menghabiskan lima tahun di penjara “Israel”, kata Muhammad Awad, juru bicara komite populer lokal.
Awad menambahkan bahwa tujuh warga Beit Ummar, termasuk seorang anak berusia 11 tahun terluka dalam bentrokan dengan pasukan “Israel” pada Selasa (2/4) dalam aksi protes atas pendzaliman “Israel” terhadap Abu Hamdiyeh, tahanan penderita kanker yang meninggal dalam tahanan “Israel”.
Pasukan “Israel”menembakkan gas air mata dan peluru karet berlapis baja, melukai para pengunjuk rasa di perut, punggung dan kaki mereka, kata Awad.
“Israel” telah menolak untuk membebaskan Abu Hamdiyeh dan pejabat Palestina mengatakan pemerintah “Israel” juga menolak untuk merawatnya sehingga kanker itu menyebar. Kematian Abu Hamdiyeh memicu protes di penjara dan di jalan-jalan Palestina. (banan/arrahmah.com)