TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Pasukan “Israel” melukai enam warga Palestina, pada Senin (24/7/2023) dalam dua serangan terpisah di kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarm dan kamp pengungsi Askar di Nablus.
Menurut kementerian kesehatan Palestina, empat warga Palestina terluka dalam penggerebekan di Tulkarm, sementara Bulan Sabit Merah mengonfirmasi dua lainnya terluka di Nablus.
“Pasukan pendudukan menyerbu Nur Shams pada Senin pagi (24/7) dan mulai membuldoser jalan-jalan, seperti yang mereka lakukan di Jenin,” kata Faisal Salameh, seorang penduduk Tulkarm dan koordinator aksi faksi di kota tersebut, kepada The New Arab.
“Mereka tidak menangkap siapa pun, dan tidak menemukan apa pun untuk disita, tetapi kerugian material yang mereka timbulkan bisa mencapai US$ 2 juta”, kata Salameh.
Sementara itu, di Nablus, “tentara pendudukan mencoba menangkap seorang penduduk, tetapi dia tidak ada di rumah”, kata Jamal Rayan, seorang penduduk Nablus dan aktivis hak asasi manusia di kota tersebut, kepada TNA.
“Sebaliknya, tentara menangkap seorang anak laki-laki berusia 13 tahun selama beberapa jam tetapi kemudian membebaskannya”, katanya.” Pasukan penyerang dihadang oleh para pejuang dengan tembakan dan bahan peledak buatan lokal, sehingga mereka pergi tanpa mendapatkan apa-apa”, tambahnya.
Salah satu dari dua orang yang terluka di kamp pengungsi Askar adalah paramedis yang bekerja dengan Bulan Sabit Merah Palestina.
“Relawan itu adalah seorang pemuda berusia 24 tahun yang bersama unit ambulans selama penggerebekan”, Ahmed Jebril, kepala ambulans Bulan Sabit Merah di Nablus, mengatakan kepada TNA.
“Dia ada di sana ketika tentara melukai seorang warga, dan dia yang pertama datang untuk membantu”, kata Jebril. “Dia terkena peluru tajam di kedua kakinya saat membantu yang terluka, dan saya sendiri yang membawanya ke ambulans”, lanjutnya.
“Kedua korban luka dalam kondisi stabil sekarang, tapi ini bukan pertama kalinya pendudukan menargetkan paramedis dan ambulans”, kata Jebril.
“Dalam penggerebekan di Nablus pekan lalu, mereka juga menembaki paramedis dan ambulans, dan hal yang sama terjadi di Tulkarm”, tambahnya.
Serangan “Israel” pada Senin (24/7) terjadi dua hari setelah pasukan “Israel” membunuh Fawzi Makhalfeh yang berusia 18 Tahun di Sebastya, utara Nablus.
Serangan “Israel” di kota-kota Palestina di Tepi Barat yang diduduki telah menewaskan lebih dari 200 orang sejak awal tahun. (zarahamala/arrahmah.id)