JENIN (Arrahmah.id) – Pasukan pendudukan ‘Israel’ telah meningkatkan agresi mereka terhadap Jenin dan kamp pengungsiannya, menandai enam hari berturut-turut operasi militer besar-besaran.
Jaringan berita Lebanon Al Mayadeen melaporkan bahwa bala bantuan tambahan ‘Israel’ dikerahkan pada Ahad (26/1/2025), memperbesar skala serangan, yang mengakibatkan kerusakan luas dan hilangnya nyawa.
Kendaraan militer ‘Israel’ tetap ditempatkan di sekitar Rumah Sakit Pemerintah Jenin, sangat membatasi pergerakan warga sipil dan menghalangi akses ke layanan medis penting.
Laporan media Palestina mengonfirmasi bahwa lebih dari 20 rumah telah dihancurkan di kamp pengungsian, banyak di antaranya sengaja diledakkan oleh pasukan ‘Israel’. Laporan juga menunjukkan bahwa beberapa syuhada masih terperangkap di bawah reruntuhan.
Sepanjang Ahad, pasukan ‘Israel’ telah membakar dan menghancurkan rumah-rumah secara sistematis, dengan ledakan-ledakan yang sering terdengar di seluruh kamp. Bala bantuan juga telah dikirim ke Qabatiya, sementara helikopter Apache terbang di atas wilayah tersebut.
Pada saat yang sama, infrastruktur di pintu masuk Al-Yamun, barat laut Jenin, dihancurkan secara sistematis.
Bocah Dua Tahun Tewas Ditembak Penembak Jitu ‘Israel’
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa Abdul Jawad Al-Ghoul (26), meninggal karena luka-luka yang disebabkan oleh tembakan ‘Israel’ selama serangan Selasa lalu (21/1).
Sementara itu, Leila Al-Khatib yang berusia dua tahun ditembak mati di kepala oleh penembak jitu ‘Israel’ di dekat Segitiga Al-Shuhada, selatan Jenin.
Sementara itu, para pejuang Perlawanan terus menghadapi pasukan ‘Israel’. Militer ‘Israel’ telah mengakui bahwa tiga tentaranya terluka selama konfrontasi tersebut, satu di antaranya kritis.
Komandan Brigade Al-Quds di Tepi Barat menyatakan bahwa Perlawanan akan segera mengungkapkan bukti bahwa kegagalan ‘Israel’ untuk mencapai kemenangan simbolis di Gaza tercermin di Jenin.
Ia mencatat bahwa pejuang Perlawanan telah berhasil menyergap pasukan ‘Israel’ dan kendaraan militer mereka, menunjukkan perlawanan yang teguh meskipun serangan terus berlangsung.
Update: ⚡️ Touching scenes from the farewell of the child martyr Laila Al-Khatib, who died of her wounds from the occupation's bullets in the town of Al-Shuhada, south of #Jenin. https://t.co/lcUosAjMty pic.twitter.com/GXw70ONtDH
— PalMedia (@PalMediaOrg) January 26, 2025
PBB Kecam Taktik Militer ‘Israel’
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyatakan kekhawatiran serius tentang tindakan militer ‘Israel’ di Jenin, menggambarkan taktiknya sebagai “metode yang dikembangkan untuk berperang” dan mempertanyakan legalitasnya.
“Kami sangat prihatin dengan penggunaan kekuatan mematikan yang melanggar hukum di Jenin, di Tepi Barat yang diduduki,” kata juru bicara kantor hak asasi manusia PBB Thameen al-Kheetan dalam jumpa pers di Jenewa.
Al-Kheetan menyoroti penggunaan sejumlah serangan udara dan penembakan membabi buta, termasuk yang menargetkan warga sipil tak bersenjata yang berusaha melarikan diri atau mencari tempat aman. Ia menekankan bahwa operasi ini kemungkinan melanggar hukum dan standar hak asasi manusia internasional yang berlaku untuk penegakan hukum.
Sejak Selasa (21/1), setidaknya 12 warga Palestina telah terbunuh dan 40 lainnya terluka, menurut PBB, dengan sebagian besar korban dilaporkan merupakan warga sipil tak bersenjata.
PBB telah menyerukan penyelidikan independen terhadap semua pembunuhan dan menekankan perlunya akuntabilitas atas tindakan pelanggaran hukum. (zarahamala/arrahmah.id)