HELMAND (Arrahmah.com) – Sebagaimana dikutip Daily News, Inggris, (28/12) kemarin, saat senja di provinsi Helmand Afganistan, matahari yang panas telah memanggang tentara Inggris yang seharian bertempur. Kru Angkatan Laut Inggris ini memakai topi Natal, berkumpul di depan monumen perang dan menyanyikan lagu pujian Natal.
Satu pasukan tempur Angakatan Laut Inggris ketika sedang menyanyikan lagu pujian Natal saat diserang pejuang Taliban.
Pada saat itu Taliban melakukan serangan. Tentara Inggris tidak punya waktu lagi untuk berpikir, bahkan tidak ada waktu untuk mengganti topi Natal di kepala mereka dengan helm. Harapan bahwa Natal menjadi hari libur perang saat itu menjadi sirna.
Peluru yang membawa suasana Natal ditembakan ke arah pejuang Taliban.
Saat Perang Dunia Pertama, istirahat di hari Natal adalah suatu kebiasaan. Ketika hari Natal tiba, tentara Inggris dan tentara Jerman yang berada di medan pertempuran akan saling bertukar hadiah, minum arak sama-sama, menyanyikan lagu pujian, bahkan bisa mengadakan pertandingan bola dalam lapangan kosong di antara medan pertempuran kedua belah pihak.
Di Afganistan, kondisinya berbeda, istirahat perang hanya merupakan suatu harapan.
40 orang pasukan tempur Angkatan Darat Inggris setelah mendengar tembakan pertama Taliban, segera melepaskan buku sajak lagu di tangan mereka, berlari ke arah penempatan meriam yang jaraknya 200 mil.
Tidak sampai satu menit, mereka sudah menyerang Taliban. 45 menit selanjutnya, mereka memakai alat pelindung telinga, terus menerus melepaskan tembakan meriam ke arah lawan.
Setelah pertempuran kecil ini selesai, hari sudah gelap, pasukan kembali lagi ke depan monumen, kembali lagi meyanyikan lagu pujian, berterimakasih karena dalam pertempuran kecil kali ini tidak ada tentara Inggris yang tewas. [Hanin Mazaya/hidayatullah]