KASHMIR (Arrahmah.com) – Ratusan penduduk desa melarikan diri dari rumah mereka di wilayah Kashmir yang diduduki India saat tentara pendudukan India dan Pakistan terus terlibat baku tembak yang disinyalir menjadi kekerasan terburuk di
wilayah tersebut dalam satu dekade terakhir.
Setidaknya 16 orang telah dilaporkan tewas sejak kekerasan dimulai pada Jum’at pekan lalu.
Desa Mahashay Kothe di Arnia telah berubah menjadi kota hantu. Lorong-lorong sempit kosong, rumah-rumah yang ditinggalkan dan hanya tersisa beberapa sapi dan anjing di sana, lansir BBC pada Rabu (8/10/2014).
Atap salah satu rumah penduduk hancur terhantam mortir. Terlihat banyak lubang peluru di dinding kuning rumah tersebut. Empat anggota keluarga tewas di sini.
“Satu orang tewas seketika,” ujar seorang warga. “Saya bisa mendengar seorang wanita berteriak minta tolong. Tapi pada saat saya tiba, dia telah meninggal,” lanjutnya.
Desa ini tepat di perbatasan, wilayah Kashmir yang diklaim oleh Pakistan hanya berjarak satu kilometer dan terlihat dari sisi ini.
Laporan-laporan mengatakan banyak yang berlindung di sekolah-sekolah. Seorang warga di daerah yang terkena imbas pertempuran di Jammu mengatakan dia tidak tahu kapan akan meninggalkan tempat penampungan.
“Apakah tidak ada akhir untuk ini? Kapan kami bisa kembali ke rumah kami? Ternak kami, satu-satunya sumber pendapatan, akan mati tanpa pengawasan,” ujar Rano Devi kepada Hindustan Times.
AFP mengutip seorang reporter di daerah tersebut mengatakan bahwa penembakan masih terus berlanjut dan banyak warga yang meninggalkan rumah mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)