TRIPOLI (Arrahmah.com) – Empat belas orang terluka dalam serangan terhadap rumah sakit di ibu kota Libya, Tripoli, di mana pemerintah yang diakui oleh PBB menyalahkan pasukan Haftar atas serangan yang dilakukan pada Kamis (14/5/2020).
Kementerian Kesehatan mengatakan rumah sakit tersebut tidak lagi bisa memberikan pelayanan akibat dari serangan itu, menambahkan bahwa situasi tersebut merupakan ancaman besar bagi perang melawan wabah coronavirus, lansir Anadolu.
Mengutuk serangan itu, Kedutaan Besar Inggris di Tripoli menuliskan di akun Twitter: “Kami mengutuk, dalam bahasa paling kuat, kekerasan di Tripoli tadi malam. Sangat mengejutkan bahwa Rumah Sakit Pusat Tripoli dihantam, pada saat Covid-19 menimbulkan ancaman seperti itu. Serangan terhadap warga sipil dan rumah sakit adalah pelanggaran berat hukum internasional.”
Pada Rabu (13/5), untuk memotong pasokan ke milisi Haftar, serangan udara militer Libya menghancurkan dua kendaraan yang memindahkan lebih dari sepuluh tentara bayaran di barat daya Tripoli.
Haftar dan Tentara Nasional Libya-nya menentang pemerintah di Tripoli, Libya barat, Pemerintah Kesepakatan Nasional, yang secara resmi diakui dan didukung oleh PBB. (haninmazaya/arrahmah.com)