TIKRIT (Arrahmah.com) – Pasukan boneka Irak meluncurkan operasi pencarian besar-besaran untuk menangkap kembali Mujahidin Al-Qaeda (Daulah Islam Irak) yang berhasil melarikan diri selama serangan terhadap sebuah penjara di kota Tikrit yang menewaskan sedikitnya 13 polisi Irak.
Serangan di penjara itu datang setelah Daulah Islam Irak mengumumkan akan meluncurkan kampanye untuk merebut kembali wilayah dan mengatakan akan membebaskan anggotanya yang berada dalam tahanan thogut Irak.
“Pasukan keamanan telah kembali menahan 33 tahanan yang melarikan diri dan masih ada sekitar 75 lainnya,” klaim Mohammed Hassan Attiya, Kepala Komite Dewan Keamanan provinsi Salaheddin kepada AFP pada Jumat (28/9/2012) menambahkan bahwa “operasi untuk mengejarkan akan terus dilakukan.”
“Semua tahanan adalah warga Irak dan anggota organisasi Al Qaeda,” tambahnya dan sebagian besar dijatuhi hukuman mati.
Ahmed Abdul Jabbar, wakil gubernur provinsi Salaheddin mengatakan kepada AFP melalui sambungan telepon bahwa penjara Tikrit telah direbut kembali dari para penyerang yang awalnya mendudukinya sejak Kamis (27/9) malam, tapi sekitar 83 tahanan masih berada di luar.
“Kami mengambil kendali penjara dan orang-orang bersenjata menyerahkan senjata mereka,” klaim seorang polisi Salaheddin.
Dari ratusan tahanan di dalam penjara di kota Tikrit, kebanyakan dari mereka adalah anggota Al Qaeda, pada Kamis malam, diserang oleh kelompok bersenjata tak dikenal, lansir Al Jazeera.
Jam malam diberlakukan di kota tersebut.
Melarikan diri dari penjara di Irak bukanlah sesuatu yang tak biasa. Pada September tahun lalu, 35 tahanan yang menghadapi tuduhan “terorisme” telah melarikan diri melalui pipa limbah dari penjara di utara kota Mosul. (haninmazaya/arrahmah.com)