KUNDUZ (Arrahmah.com) – Pasukan boneka Afghanistan berupaya untuk bertempur melawan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) untuk merebut kembali kota Kunduz, sehari setelah kota itu jatuh ke tangan Mujahidin IIA, seperti dilaporkan BBC.
Pertempuran sengit telah berlangsung, dan Presiden boneka Ashraf Ghani mengklaim pasukannya telah merebut kembali beberapa bangunan pemerintah.
Polisi mengklaim lebih dari 80 Mujahidin IIA telah tewas, namun tidak ada konfirmasi akurat tentang hal ini.
Mujahidin IIA menyerbu Kunduz pada Senin (28/9/2015), menyebabkan pasukan pemerintah boneka Afghanistan kalah telak.
Pesawat militer AS turut membantu pasukan boneka Afghanistan, menyerang Mujahidin IIA di pinggiran kota, kata seorang juru bicara NATO.
Seorang juru bicara Pentagon mengatakan AS yakin pasukan bonekanya akan mampu merebut kembali Kota Kunduz.
Kementerian Kesehatan Afghanistan mengatakan rumah sakit Kunduz telah menerima 16 mayat, dengan hampir 200 orang luka-luka.
Medecins Sans Frontieres mengatakan rumah sakit di kota itu cukup kewalahan, paling banyak pasien menderita luka tembak.
Kunduz adalah ibukota provinsi pertama yang—dengan izin Allah—direbut oleh Mujahidin IIA semenjak mereka kehilangan kekuasaan dalam invasi pimpinan AS 14 tahun lalu.
Seorang saksi mata di Kunduz mengatakan kepada BBC bahwa bala bantuan Mujahidin IIA tiba pada Selasa (29/9/2015).
Pemimpin baru Mujahidin IIA, Mullah Akhtar Mansur hafidzahullah, mengatakan pemerintah boneka Afghanistan harus akui kekalahan.
Warga Kunduz tidak perlu khawatir tentang kehidupan dan properti mereka dan harus terus melanjutkan hidup seperti biasa, seperti diucapkan amir IIA dalam sebuah pernyataan.
Saksi mata mengatakan bahwa warga Afghanistan di Kunduz menyambut gembira kedatangan Mujahidin IIA. (fath/arrahmah.com)