KUNDUZ (Arrahmah.com) – Pasukan boneka Afghanistan menjadi target tembakan berat oleh Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) ketika mereka melancarkan pertempuran untuk merebut kembali kota strategis Kunduz dari tangan Mujahidin IIA.
Ofensif pada Selasa (29/9/2015) terjadi saat Mujahidin IIA berupaya mendekati bandara kota setelah banyak pasukan musuh yang melarikan diri.
Reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Baghlan, sebelah selatan Kunduz, mengatakan pejuang IIA yang terus mendekati bandara, melancarkan tembakan di mana suaranya bisa terdengar dari kejauhan.
“Pasukan keamanan Afghanistan dan pegawai pemerintah lainnya berada di dalam bandara. Mereka melarikan diri ke bandara karena mereka pikir itu adalah tempat yang paling aman,” ujarnya.
Sebelumnya pada Selasa (29/9), presiden boneka Afghanistan, Ashraf Ghani, mengklaim bahwa pasukannya telah “merebut kembali” beberapa gedung pemerintah di Kunduz.
Afghanistan memobilisasi bala bantuan militer untuk merebut kembali Kunduz, sehari setelah Mujahidin IIA menyerbu kota strategis tersebut dalam kemenangan terbesar mereka sejak tahun 2001.
AS yang masih mendukung pemerintah boneka Afghanistan, melancarkan serangan udara pengecut di pinggiran Kunduz.
Kolonel Brian Tribus, juru bicara untuk AS dan NATO di Afghanistan mengatakan bahwa serangan telah dilancarkan untuk menghilangkan ancaman bagi kekuatannya.
Banyak dari pasukan boneka Afghan mundur ke bandara terpencil, membiarkan Mujahidin IIA mengendalikan Kunduz setelah mereka menyerbu kota, menguasai gedung-gedung pemerintahan, membebaskan ratusan tahanan Muslim dan menguasai sebuah rumah sakit utama.
Puluhan mayat berserakan di jalan-jalan beberapa jam setelah pertempuran pada Senin (28/9), menurut warga setempat.
Gagal
Pasukan boneka Afghanistan yang berusaha masuk kembali ke kota tersebut, digagalkan oleh serangan intens dari Mujahidin IIA, menurut laporan Al Jazeera.
Ayoub Salangi, wakil menteri dalam negeri pemerintah boneka Afghanistan, mengatakan pasukan keamanan “siap” untuk merebut kembali Kunduz dan berjanji akan menyelidiki bagaimana Taliban(baca: Imarah Islam Afghanistan) bisa merebut pusat kota terbesar itu.
Namun pasukan boneka menghadapi perlawanan sengit di mana Mujahidin memblokir jalan, melakukan penyergapan dan menananam bom ranjau. Saluran listrik juga dipotong untuk menggagalkan serangan balik dari pasukan Afghanistan, ujar sumber kepada Al Jazeera.
Jatuhnya Kunduz merupakan pukulan terberat bagi militer boneka Afghanistan. Dalam serangan itu, Mujahidin IIA juga membebaskan rekan-rekan mereka yang ditahan di penjara pusat di Kunduz. Sedikitnya 600 tahanan dibebaskan oleh Mujahidin.
Zabiullah Mujahid mempublikasikan foto-foto yang memperlihatkan kemenangan yang dialami oleh Mujahidin IIA di akun Twitter-nya. Dalam salah satu foto terlihat bendera Liwa (berwarna putih) berkibar di alun-alun kota. (haninmazaya/arrahmah.com)