KARABAKH (Arrahmah.com) – Tentara Azerbaijan dituduh memenggal kepala seorang tentara Armenia dan mengejek keluarga korban dengan memposting foto kepalanya yang dipenggal di media sosial, kata pembela hak asasi manusia, Selasa (24/11/2020).
Juru bicara Pembela Hak Asasi Manusia Armenia Arman Tatoyan, sebagaimana dilansir Morning Star (24/11), mengatakan insiden itu terjadi pada hari Jumat ketika seorang anggota angkatan bersenjata Azerbaijan menelepon saudara laki-laki seorang tentara Armenia dan mengatakan dia telah ditangkap.
Tentara Azerbaijan kemudian memenggal kepala orang Armenia itu dan memposting foto itu di halaman Facebook saudaranya.
Para pelaku menggunakan ponsel tentara Armenia untuk melakukan dua panggilan, kata Tatoyan.
Eksekusi mengejutkan itu menyusul munculnya rekaman video yang memperlihatkan kelompok jihadis yang mengenakan seragam militer Azeri di garis depan konflik.
Pertempuran telah berkecamuk sejak September antara Azerbaijan dan Armenia atas sengketa wilayah Nagorno-Karabakh.
Sengketa wilayah antara Azerbaijan dan Armenia dimulai sebelum mereka menjadi republik Soviet pada awal 1920-an, dan berkobar lagi ketika Uni Soviet mulai hancur pada akhir 1980-an.
Perang enam tahun dimulai pada tahun 1988 di Nagorno-Karabakh, daerah terkurung daratan di Azerbaijan yang mayoritas Armenia memilih untuk bergabung dengan Yerevan dalam referendum yang diboikot oleh Azerbaijan.
Wilayah itu telah memiliki pemerintahan sendiri, dengan dukungan Armenia, sejak 1994 tetapi gagal mendapatkan pengakuan internasional.
Turki telah dituduh mengobarkan ketegangan dengan mengirim ratusan milisi yang terkait dengan Tentara Pembebasan Suriah ke wilayah tersebut untuk berperang atas nama sekutunya Azerbaijan.
Gencatan senjata kemanusiaan yang disepakati oleh kedua belah pihak gagal beberapa menit setelah diterapkan pada hari Sabtu, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan atas pelanggaran tersebut. (Hanoum/Arrahmah.com)