Kunduz (Arrahmah.com) – Pertempuran masih berlanjut pada hari ketiga setelah Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) berhasil menguasai Kota Kunduz pada Senin (28/9/2015).
Menurut laporan juru bicara NATO yang dilansir The Telegraph, koalisi pasukan khusus mendapat serangan dari Mujahidin IIA di luar kota Kunduz awal Rabu pagi (30/9/2015).
Ini adalah pertempuran pertama yang berlangsung di darat antara Mujahidin IIA dan pasukan asing sejak Mujahidin IIA menyerbu Kunduz pada Senin, dalam serangan mendadak yang cukup rapi.
Kunduz, salah satu kota terbesar di Afghanistan, adalah ibukota provinsi pertama yang jatuh ke Mujahidin IIA sejak tahun 2001.
Peristiwa ini telah menjadi kemenangan militer dan propaganda yang menakjubkan untuk Mujahidin IIA.
Menurut klaim juru bicara NATO, Kolonel Brian Tribus, ketika pasukan koalisi menasehati dan membantu Pasukan boneka Afghanistan, Mujahidin IIA melakukan serangan di sekitar Kota Kunduz pada pukul 01:00 waktu setempat pada Rabu.
Bala bantuan Pasukan NATO dilaporkan telah tiba pada Rabu dengan helikopter. Pasukan tersebut diyakini terdiri dari Inggris, Amerika Serikat, dan Jerman, menurut laporan seorang pejabat keamanan Barat kepada AFP.
Selain itu, bala bantuan pemerintah boneka Afghanistan akhirnya tiba di Kunduz akhir Rabu. Mujahidin IIA telah menyerang konvoi militer yang sedang menuju kota pada Selasa (29/9/2015).
Sayed Sarwar Hosseini, juru bicara polisi Kunduz, mengatakan kepada The Telegraph bahwa semua pasukan khusus yang terlibat dalam pertempuran semalam di Kunduz berasal dari Amerika Serikat.
“Mereka membantu kami dengan kedua operasi darat dan serangan udara tadi malam,” kata Hosseini.
Pada hari ketiga, Mujahidin IIA tetap mengendalikan Kunduz, menggagalkan sebuah serangan balik yang dilakukan oleh pasukan boneka Afghanistan semalam.
AS telah meilakukan tiga serangan udara tambahan sejak Mujahidin IIA merebut Kota Kunduz.
Meskipun presiden boneka Afghanistan, Ashraf Ghani, berjanji akan segera merebut kembali Kota Kunduz, tampaknya Mujahidin IIA memiliki cukup kekuatan yang sulit dikalahkan.
Seorang pejabat keamanan Afghanistan di bandara Kunduz, yang tidak ingin diketahui jati dirinya, menjelaskan bahwa bandara telah benar-benar dikepung Mujahidin IIA.
Pos-pos jaga juga telah ditinggalkan pasukan boneka Afghanistan pada hari ketika Mujahidin IIA menyerbu, termasuk bukit strategis, Bala Hissar, yang menghadap ke kota.
“Hampir seluruh provinsi berada di tangan Taliban (baca: Mujahidin IIA),” kata Ahmad, seorang ahli keamanan Afghanistan. (fath/arrahmah.com)