TRIPOLI (Arrahmah.com) – Kemungkinan hadirnya pasukan salibis asing di Libya akan menambah buruk krisis yang sudah melanda negara Afrika Utara itu setelah jatuhnya diktator Muammar Gaddafi, seorang analis menyatakan.
“Jika pasukan asing ke Libya, maka pasukan ini akan muncul sebagai pasukan penjajah, dan hal ini akan menjadi penghambat bagi perlawanan yang sudah diperjuangkan oleh rakyat Libya di masa lalu melawan penjajahan Italia,” kata Khaled El Shami, seorang editor politik bagi situs online Al Quds, dalam wawancaranya bersama pada Jumat (26/8/2011).
Komentarnya ini muncul setelah Mahmoud Jibril, direktur ekskutif NTC, tidak menutup kemungkinan bahwa pihaknya membutuhkan kehadiran pasukan militer internasional di Libya untuk ‘menciptakan perdamaian dan keamanan’ pasca Gaddafi.
El Shami lebih lanjut mengatakan bahwa masyarakat Arab sedang merayakan penggulingan diktator lain di dunia Arab. Ia menambahkan bahwa penyebaran pasukan asing di Libya akan muncul sebagai sumber kekecewaan bagi masyarakat seperti di Bahrain dan Yaman, dimana mereka berperang untuk meraih kebebasan dan kemerdekaan selama beberapa bulan lamanya.
“Saya kira mereka (NTC) akan kehilangan simpati dan dukungan yang saat ini mereka nikmati dari dunia Arab jika mereka membiarkan pasukan asing menginjakkan kaki di negara ini,” katanya.
Analis itu pun menekankan bahwa kehadiran pasukan asing, terutama pasukan Amerika, akan mengundang jaringan Al Qaeda untuk membentuk cabang di negara Afrika Utara tersebut. (althaf/arrahmah.com)