DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad dan sekutunya Rusia, telah secara sengaja menargetkan warga sipil di barat laut Suriah, menurut sebuah laporan baru oleh Amnesti Internasional yang telah mendesak PBB untuk memastikan bantuan dapat terus mencapai provinsi yang dilanda perang di negara itu.
Organisasi hak asasi manusia telah menggambarkan bagaimana sekolah dan fasilitas medis telah diserang di Idlib, Aleppo barat dan bagian-bagian Hama.
Laporan Amnest merinci 18 kasus -terutama dalam dua bulan pertama tahun ini- di mana bangunan-bangunan sipil telah ditargetkan oleh rezim Suriah atau pasukan Rusia, lansir The Independent (11/5/2020).
Dokumen berjudul ‘Tidak ada tempat yang aman bagi kami’: Serangan yang melanggar hukum dan perpindahan massal di barat laut Suriah, berisi informasi dari penerbangan pengintai dan komunikasi penerbangan yang dipintas.
“Rekaman ini dari kokpit pesawat tempur, memberikan bukti kuat tentang keterlibatan militer Rusia dalam setidaknya satu serangan yang melanggar hukum yang membuat rumah sakit tidak berfungsi,” kata Amnesti.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan mereka telah mendokumentasikan serangan yang memaksa lima rumah sakit ditutup di daerah-daerah di bawah kendali kelompok oposisi bersenjata.
Menurut Direktorat Kesehatan Idlib, serangan rezim Suriah atau Rusia merusak atau menghancurkan 10 fasilitas medis di Idlib dan Aleppo antara Desember dan Februari ini, yang menyebabkan kematian sembilan staf medis dan lainnya.
Amnesti mengatakan: “Insiden-insiden yang didokumentasikan dalam laporan itu -berdasarkan pada lusinan wawancara dan dikuatkan oleh berbagai laporan saksi, video dan foto, dan analisis ahli pencitraan satelit- menunjukkan bagaimana pasukan Suriah dan Rusia dengan sengaja menargetkan sasaran sipil dan objek sipil.”
Organisasi itu mengatakan telah terjadi “pelanggaran serius hukum kemanusiaan internasional”, yang mengharuskan angkatan bersenjata hanya mengarahkan serangan pada sasaran dan pejuang militer bukan warga sipil. (haninmazaya/arrahmah.com)