TRIPOLI (Arrahmah.com) – Pasukan penjajah AS pada Sabtu (5/10/2013) mengklaim telah menangkap pemimpin Al-Qaeda di Libya yang diduga terkait dengan pemboman 1998 kedutaan besar Amerika di Afrika timur dan merupakan orang yang paling diincar oleh AS selama lebih dari satu dekade, kata seorang pejabat AS, seperti dikutip dari Fox News.
Pejabat itu mengidentifikasi pemimpin Al Qaeda tersebut sebagai Nazih Abdul-Hamed al-Ruqai, yang lebih dikenal dengan Anas Al Liby.
Al Liby ada dalam daftar paling dicari FBI dengan hadiah 5.000.000 USD untuk kepalanya. Ia didakwa oleh pengadilan federal di Distrik Selatan New York, atas dugaan perannya dalam pengeboman Kedutaan Amerika Serikat di Dar es Salaam, Tanzania, dan Nairobi, Kenya, pada 7 Agustus 1998, yang menewaskan lebih dari 250 orang.
Al Liby diyakini merupakan seorang spesialis komputer Al Qaeda. Ia belajar teknik elektronik dan nuklir, lulus dari Universitas Tripoli, dan juga seorang aktivis anti-Qaddafi .
Serangan kepada Anas al-Liby dilakukan atas sepengetahuan pemerintah Libya, demikian laporan yang ditulis CNN.
Pasukan khusus Amerika Serikat melakukan dua serangan terpisah kepada sejumlah tokoh senior kelompok Islam di Afrika. Satu serangan lainnya dilakukan di bagian selatan Somalia dengan pimpinan Asy-Syabaab sebagai targetnya. Tetapi, serangan itu gagal.
Menurut kesaksian saudaranya, Nabih, al-Liby, ketika itu sedang memarkirkan mobil di rumahnya. Tiga kendaraan kemudian mengepung. Jendela mobil dihancurkan dan senjatanya diamankan sebelum akhirnya dia dibawa pergi. (M1/haninmazaya/arrahmah.com)