AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Pejabat Afghan mengatakan lima orang yang dibunuh dalam serangan yang dipimpin oleh AS pada Minggu (22/3) semuanya adalah warga sipil. Pernyataan pejabat Afghanistan ini muncul untuk menyangkal pernyataan militer bahwa korban yang tewas dalam serangan mereka ialah dari kalangan mujahidin.
Pengakuan tersebut merupakan serangkaian pengakuan mengenai jatuhnya korban penduduk sipil di tangan angkatan perang asing yang berada di Afganistan untuk memerangi para mujahidin, termasuk Taliban dan Al-Qaeda.
“Tentara Afghanistan dan angkatan perang gabungan telah berhasil membunuh lima militan dan menahan empat orang yang dicurigai pagi ini di provinsi Kunduz selama operasi berlangsung” kata militer AS.
Pelaksanaan terjadi dekat perbatasan Tajikistan, katanya.
Tetapi menurut kepala kepolisian provinsi Kunduz Abdul Rehman Actash, lima orang yang terbunuh semuanya warga sipil yang sedang berada di rumah seorang walikota daerah.
“Mereka masuk ke rumah walikota dan membunuh supirnya, dua orang penjaga, juru masak dan seorang tamu dari provinsi Sari Pul, dan menyita dua senjata dari rumah,” ujar Achtas.
Achtas pun mengatakan polisi tidak mengetahui sasaran serangan. Ia membantah pernyataan AS bahwa pelaksanaan dilakukan melalui koordinasi dengan polisi lokal.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada Februari bahwa sejumlah 2.118 orang warga sipil tewas selama konflik Afghanistan pada 2008, dengan kebanyakan kematian disebabkan oleh pasukan pro-pemerintah, termasuk oleh pasukan asing yang ada di bawah pimpinan AS dan NATO. (Althaf/arrahmah/alm)