JAKARTA (Arrahmah.com) – Kepopuleran situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter telah menjadi target menarik penjahat online. Untuk menghindari kerugian, pengguna Facebook disarankan tidak menggunakan password sama dengan akun email atau akun online lain.
Aksi kriminal terbaru yang menyerang situs jejaring sosial termasuk Facebook dan Twitter terjadi pada Jumat lalu. Blogger pro-Georgia Cyxymu menjadi target serangan DDoS (distributed denial of service) dan menyebabkan jutaan user Facebook dan Twitter menghadapi masalah akses yang melambat bahkan offline secara total.
“Walaupun serangan itu menargetkan pada orang tertentu tapi juga berakibat pada seluruh komunitas. Kita tidak akan pernah tahu siapa dibalik serangan Cyxymu, tetapi mereka mempunyai akses ke bandwidth yang besar,” kata kepala peneliti di F–Secure Mikko Hypponen.
Komunikasi di Facebook bersifat hubungan personal dan komunitas pertemanan yang melibatkan tingkat kepercayaan yang tinggi. Tak ayal saat menerima pesan dari teman di Facebook itu sangat berbeda dengan menerima email spam dari orang tak dikenal.
Pengguna Facebook diingatkan untuk hati-hati jika ada teman yang meminta bantuan finansial. Pengguna Facebook harus melakukan cek identitas sebelum mengirimkan sejumlah uang, bahkan ketika pesan seperti itu muncul dari anggota keluarga atau kerabat lain yang dipercaya.
Sean Sullivan Security Advisor di F-Secure mengingatkan untuk hati-hati terhadap password. “Password yang lemah menyediakan jalan bagi penjahat untuk menghack situs jejaring sosial. Penjahat akan memanen daftar kontak, nomor telepon, serta informasi lain yang bisa dijual ke spammer untuk menghasilkan uang,” katanya.
Kerugian yang disebabkan oleh akun email yang dibajak lebih besar lagi jika password yang sama digunakan untuk akun email. Karena hal itu berarti penjahat menguasai password yang bisa digunakan untuk situs online lain.[inilahnews/arrahmah.com]