BERLIN (Arrahmah.id) – Jerman sedang dalam pembicaraan dengan Irak mengenai kemungkinan mengimpor gas alam dari negara kaya minyak itu, kata Kanselir Olaf Scholz pada Jumat (13/1/2023), saat Berlin berjuang untuk mendiversifikasi sumber energinya untuk menggantikan penurunan pengiriman bahan bakar fosil Rusia.
“Kami juga berbicara tentang kemungkinan pengiriman gas ke Jerman dan sepakat untuk tetap berhubungan dekat,” kata Scholz kepada wartawan dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani di Berlin.
Scholz tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang volume gas yang diharapkan Jerman untuk diimpor dari Irak.
Baghdad telah menawarkan peluang kepada perusahaan Jerman untuk berinvestasi dalam penggunaan gas alam Irak dan gas yang dihasilkan sebagai produk sampingan dari produksi minyak, kata al-Sudani, menambahkan bahwa Irak ingin mengirimkan gas melalui pipa melalui Turki ke Eropa.
Irak terus membakar beberapa gas yang diekstraksi bersama minyak mentah karena tidak memiliki fasilitas untuk memprosesnya menjadi bahan bakar untuk konsumsi atau ekspor lokal.
Jerman, yang dulu mendapatkan 55% impor gasnya dari Rusia, telah berusaha mendiversifikasi impor LNG untuk menghindari ketergantungan yang tinggi pada beberapa eksportir, setelah kesepakatan dengan Qatar dan Amerika Serikat. (zarahamala/arrahmah.id)