DUBLIN (Arrahmah.com) – Seorang pasien wanita tua berada di dalam Rumah Sakit Tallaght pada Selasa malam. Dia didatangi oleh seorang perempuan yang mengenakan jilbab.
Seperti dilansir Belfast Telegraph (10/12/2015), pasien tua itu menanyakan apakah dokter itu Muslim, dan dokter itu menjawab “ya”. Mendengar jawaban itu sang pasien meminta untuk dirawat oleh orang lain. Dia mengatakan bahwa dia “tidak ingin seorang Muslim terlibat dalam perawatannya.”
Anak gadis pasien itu menceritakan kisah tersebut di grup Facebook “Anti Islam Irlandia”. Di sana dia memuji ibunya karena tidak mengizinkan seorang Muslim merawatnya.
Seorang dokter kedua dipanggil untuk mengobati wanita tua itu, tapi dia pun ditolak mentah-mentah lantaran dia juga seorang Muslim.
Dokter kedua itu digambarkan oleh anak gadisnya sebagai “seorang pria besar berjanggut hitam”.
Dokter kedua ini berusaha untuk berbicara dengan pasien wanita itu untuk mengatasi masalahnya. Namun, pasien wanita itu berkata, “Aku di Dublin, Irlandia, negara asal saya pasti tidak terlalu sulit untuk menemukan dokter non-Muslim”.
Anak putrinya terus memuji sikap ibunya. “Saya bangga kepadanya karena telah bersuara untuk dirinya sendiri.”
Dia juga menambahkan bahwa banyak perawat dan pasien sepakat dengan sikap ibunya yang menolak dirawat oleh seorang Muslim, tetapi “mereka terlalu takut untuk mengatakan apa-apa”.
Pihak Rumah Sakit Tallaght mengonfirmasi insiden itu, tetapi menolak tuduhan yang mengatakan pihak rumah sakit tidak merawat wanita itu lantaran mengikuti amarahnya.
“Rumah Sakit Tallaght tidak bisa mengomentari kasus pasien secara individu karena itu menyangkut kerahasiaan pasien.”
Seorang juru bicara Rumah sakit mengatakan bahwa Rumah Sakit Tallaght menekankan pada “rasa hormat” dan menjamin kebebasan profesi dan praktik keagamaan tertentu bagi anggota stafnya.
“Nilai-nilai dijunjung tinggi oleh semua staf dan pihak rumah sakit mengharapkan para pasien menghormati nilai-nilai dari keadilan dan kesetaraan,” ujar mereka
(fath/arrahmah.com)