PARIS (Arrahmah.com) – Pemerintah konservatif Prancis telah meluncurkan usulan poin RUU kontra-terorisme baru yang akan menghukum mereka yang mengunjungi website ekstremis atau melakukan perjalanan ke kamp pelatihan senjata di luar negeri, pasca insiden pembunuhan di Perancis selatan bulan lalu.
Usulan ini sekarang sedang digodod di parlemen. Kemungkinan kaum Sosialis akan mengambil sikap menentang atas poin ini. Kalangan Sosialis menilai bahwa usulan tersebut merupakan cara untuk meningkatkan peluang Presiden Nicolas Sarkozy untuk memenangkan masa jabatan kedua.
Pemerintah Sarkozy menegaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk melawan fenomena yang relatif baru dari aksi terorisme, yakni “serigala sendirian” oleh para ekstremis yang meradikalisasi diri secara online melalui situs jihad, dan hal ini menjadi kesulitan tersendiri bagi otoritas untuk melacaknya.
Usulan lainnya akan memungkinkan untuk menggunakan UU anti-teror untuk menuntut mereka yang dicurigai berusahamerekrut teroris, bahkan jika upaya merekrut tersebut gagal.
Langkah-langkah ini muncul di tengah suasana kisruh politik jelang pemilihan presiden dan legislatif Prancis dalam beberapa minggu mendatang. Bahkan para pendukung usulan itu mengakui bahwa poin-poin usulan Sarkozy tidak bisa diputuskan sebelum pemilu untuk membentuk kembali Majelis Nasional pada bulan Juni mendatang.
Kaum Sosialis -yang bisa melihat keuntungan dalam pemilu- menentang langkah itu, dengan alasan bahwa Prancis hanya perlu menerapkan UU kontra-terorisme yang sudah ada dengan lebih baik lagi. (althaf/arrahmah.com)