JEMBER (Arrahmah.com) – Pasca penyerangan gerombolan pencaci maki sahabat, syi’ah, terhadap tokoh NU Jember, Ustadz Fauzi, masyarakat Puger Jember kemarin Jum’at malam (1/6) mengadakan pertemuan dengan alim ulama yang menghasilkan keputusan untuk merekomendasikan penutupan tempat pendidikan Syi’ah di Jember.
“Jadi semalam para kiyai dan masyarakat sepakat bahwa pesantren Darus Sholihin pimpinan Ali Muhsin Al Habsyi harus ditutup, karena menimbulkan konflik, memecah belah, dan mengganggu keamanan,” kata ketua Lajnah Ta’lif wa Nasyr (LTN) NU Kencong, Ustadz Idrus Romli saat dihubungi arrahmah.com, Sabtu (2/6).
Menurutnya, tindakan kelompok Syi’ah ini sangat keterlauan dan tidak bisa dibiarkan perkembangannya, sebab masih dalam jumlah yang kecil saja sudah berani bermain kekerasan.
“Karena mereka tindakannya seperti itu main bacok tokoh NU kan menggangu keamanan namanya. Syi’ah itu jumlahnya sedikit sudah main bacok, bagaimana nanti jika sudah besar,” ujar ustadz Idrus Ramli heran.
Di Puger terdapat komunitas Syiah yang dipimpin oleh Ali Al-Habsyi, pengasuh PP. Darus Sholihin. Meskipun dia tidak mengaku sebagai pengikut Syiah tetapi di kalangan masyarakat Puger, terutama kalangan para tokoh sudah tidak asing lagi bahwa dia adalah seorang Syiah.
NU Kencong merilis, menurut beberapa sumber mereka yang dapat dikonfirmasi, banyak bukti yang dapat dijadikan bukti bahwa Ust. Ali adalah pengikut syiah, di antaranya sebuah rekaman yang berisi ceramah Ust. Ali yang merendahkan kedudukan sahabat Abu Bakar, Umar dan Utsman. CD rekamannya ada pada pengurus PCNU Kencong, di samping bukti-bukti yang lain. (bilal/arrahmah.com)