DOHA (Arrahmah.com) – Pejabat senior Taliban dan perwakilan Amerika Serikat telah “membuka halaman baru” dalam hubungan negara mereka ketika mereka memulai pembicaraan di Qatar, menurut penjabat menteri luar negeri Afghanistan.
Pertemuan langsung yang dimulai di Doha pada Sabtu (9/10/2021) ini adalah yang pertama sejak pasukan AS menarik diri dari Afghanistan pada Agustus – mengakhiri kehadiran militer selama 20 tahun – dan kebangkitan Taliban ke tampuk kekuasaan.
Mullah Amir Khan Muttaqi, penjabat kementerian luar negeri Afghanistan, menyatakan fokus delegasi Afghanistan adalah bantuan kemanusiaan, serta implementasi perjanjian yang ditandatangani Taliban dengan Washington tahun lalu yang membuka jalan bagi penarikan terakhir AS.
Menurutnya, delegasi Afghanistan telah meminta AS untuk mencabut larangan cadangan bank sentral Afghanistan. Dia menambahkan bahwa AS akan menawarkan vaksin kepada rakyat Afghanistan untuk melawan COVID-19.
Delegasi Taliban nantinya akan bertemu dengan perwakilan dari Uni Eropa.
Sementara itu, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada Jumat malam (8/10) bahwa pembicaraan itu bukan tentang mengakui atau melegitimasi Taliban sebagai pemimpin Afghanistan, tetapi merupakan kelanjutan dari pembicaraan pragmatis tentang isu-isu kepentingan nasional bagi AS.
Dia mengatakan prioritasnya adalah melanjutkan keberangkatan yang aman bagi warga Afghanistan, warga negara AS, dan warga negara asing lainnya dari Afghanistan, menambahkan bahwa tujuan lain adalah untuk mendesak Taliban untuk menghormati hak-hak semua warga Afghanistan, termasuk perempuan dan anak perempuan, dan membentuk pemerintahan yang inklusif dengan dukungan yang luas.
Departemen Luar Negeri tidak mengungkapkan siapa yang akan melakukan perjalanan ke ibukota Qatar dari pihak AS.
Perjanjian AS-Taliban tahun 2020, yang dinegosiasikan oleh pemerintahan Trump, menuntut Taliban memutuskan hubungan dengan kelompok “teroris” dan menjamin Afghanistan tidak akan lagi menampung “teroris” yang dapat menyerang AS dan sekutunya.
Taliban telah mengatakan tidak menginginkan bantuan anti-terorisme AS dan memperingatkan Washington terhadap apa yang disebut serangan “melampaui cakrawala” di wilayah Afghanistan dari luar perbatasan negara itu.
Pemerintahan Biden telah mengajukan pertanyaan dan keluhan tentang lambatnya evakuasi yang difasilitasi AS dari Afghanistan yang dikuasai Taliban sejak penarikan AS. (Althaf/arrahmah.com)