MOSKOW (Arrahmah.com) – Ketika Turki menembak jatuh sebuah jet tempur Rusia pada bulan November, mungkin tidak pernah menduga akan mendapat reaksi yang keras dari Rusia. Namun, Rusia tidak mau memandang remeh insiden tersebut, dan segera mulai menerapkan serangkaian langkah-langkah agresif untuk secara efektif menghukum Turki atas tindakannya.
Tidak mengherankan, jika hubungan antara kedua negara itu semakin memburuk. Pasca insiden tersebut, berikut adalah lima langkah yang diterapkan Rusia untuk mempersulit Turki, sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba, Senin (14/12/2015).
1. Turki akan menghadapi musim dingin jika Rusia memotong pasokan gas
Rusia berada dalam posisi yang kuat atas Turki untuk beberapa alasan, dan gas alam ini bisa dibilang merupakan yang paling penting. Menjadi pemasok gas alam terbesar bagi Turki, Rusia memiliki potensi untuk menimbulkan kekacauan bagi pasokan energi Turki. Turki tampaknya menyadari hal ini, dimana Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negaranya kemungkinan akan menemukan pemasok gas alam yang lain.
2. Rusia melarang warganya berlibur ke Turki
Tahun lalu, diperkirakan sebanyak 3,2 juta Rusia mengunjungi Turki, menjadikannya sebagai tujuan yang paling diminati bagi wisatawan Rusia. Namun, pasca insiden penembakan jatuh jet, Rusia melarang paket wisata ke Turki. Hal ini akan memiliki pengaruh yang besar terhadap industri pariwisata Turki.
3. Buah dan sayuran Turki tidak lagi memenuhi rak-rak supermarket Rusia
Menurut pejabat Rusia, kontrol atas impor makanan dari Turki akan diperketat. Menteri Pertanian Rusia, Alexander Tkachev, mengatakan bahwa 15 persen dari hasil pertanian Turki tidak memenuhi standar Rusia.
4. Pembatasan kain Turki berarti tidak ada baju anti-Turki
Pengiriman kain Turki ke Rusia telah tertunda karena ketegangan yang sedang berlangsung, yang menyebabkan produsen baju Rusia mengalami kekurangan bahan baku yang mereka andalkan. Bahkan, media lokal melaporkan bahwa baju yang bertuliskan slogan anti-Turki tidak bisa diproduksi karena desainer mengalami kekurangan bahan baku yaitu berupa kain dari Turki.
5. Penerbangan carter Turki dilarang terbang ke Rusia
Dmitry Medvedev, Perdana Menteri Rusia, dilaporkan telah memerintahkan untuk melarang semua penerbangan carter ke Turki sejak 1 Desember. Hanya pesawat yang membawa wisatawan Rusia kembali ke Rusia dari Turki yang akan diizinkan. Penerbangan reguler antara kedua negara juga akan dikenakan pengawasan ekstra untuk memastikan keamanan.
(ameera/arrahmah.com)