ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Menyusul pencabutan status otonomi untuk wilayah Kashmir yang dilakukan India, Pakistan telah menurunkan hubungan diplomatik dengan India dan mengusir duta besar India di Islamabad.
Pemerintah India telah menutup komunikasi dengan wilayah Kahsmir, yang sebagian besar penduduknya beragama Islam.
Parlemen India sudah menyetujui pecncabutan status otonomi khusus untuk Kashmir yang mendapat dukungan besar dari anggota parlemen yang sebagian besar dikuasai partai beraliran Hindu nasionalis BJP.
Jaringan komunikasi ke Kashmir, baik internet, ponsel, maupun jaringan telepon biasa sudah ditutup oleh pemerintah India.
Ribuan tentara India juga sudah dikerahkan ke daerah tersebut karena keputusan parlemen mengenai Kashmir tersebut dikhawatirkan akan menciptakan kerusuhan.
Dalam reaksinya terhadap tindakan India, Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi mengatakan kepada parlemen bahwa Duta Besar India akan diusir dan Kementerian Luar Negeri Pakistan menegaskan jika India sudah diberitahu untuk menarik dubes mereka.
Keputusan tersebut diambil setelah adanya pertemuan Komite Keamanan Nasional Pakistan yang dipimmpin oleh Perdana Menteri Imran Khan, dan dihadiri oleh semua kepala angkatan bersenjata dan pejabat senior pemerintahan.
Pakistan sekarang telah memerintahkan agar status militer menjadi waspada penuh.
Menurut sumber pemerintah, PM Imran Khan mengatakan dalam pertemuan itu bahwa Pakistan akan menggunakan seluruh jalur diplomatik untuk ‘mengungkapkan kebrutalan rejim India yang rasis’ dan seluruh pelanggaran HAM di Kashmir.
Diketahui, Wilayah Kashmir terpisah menjadi dua ke dalam wilayah yang dikuasai India dan Pakistan dan kedua negara sama-sama mengatakan keseluruhan wilayah tersebut adalah milik mereka.
Sejak kedua negara merdeka dari Inggris di tahun 1947, India dan Pakistan sudah terlibat dalam tiga perang. Dua diantaranya berkenaan dengan Kashmir.
(ameera/arrahmah.com)