GAZA (Arrahmah.com) – Intimidasi penyisiran rumah-rumah warga Palestina telah dihentikan dihentikan, namun kini Siraj Wail Najar (11) lemah tak berdaya dalam perawatan sebuah rumah sakit Eropa di Gaza. Ayah dan ibunya terus berdoa kepada Allah atas keselamatannya pasca terkena serpihan meriam Zionis yang menghantam dua masjid dekat rumahnya di kampung Khuza’ah di timur Khan Yunis, wilayah selatan Jalur Gaza, lapor entornointeligente pada Jum’at (27/6/2014).
Jum’at shubuh (27/6) Siraj berada dekat masjid at Taqwa di tengah Khuza’ah, saat pasukan penjajah Zionis menggempur menara masjid, beberapa saat setelah menghancurkan menara masjid al Huda yang hanya berjarak 400 meter dari lokasi korban berada.
“Anak saya tidak membawa roket juga tidak membawa senjata otomatis. Dia berada dekat rumah. Mereka menggempur masjid hingga pecahan meriam mengenai punggungnya hingga mengalami hematoma pada paru-paru. Dia sekarang terbaring di rumah sakit dalam keadaan kritis,” ujar Ayah Siraj pilu.
Bersama Ibrahim Najar (23), Siraj menjadi korban serangan Zionis “Israel” di daerah itu. Saat sedang melihat ke arah masjid al Huda yang digempur pasukan Zionis, Najar terluka di bagian tangannya ketika tiba-tiba gempuran menyusul ke masjid at Taqwa.
Pasca penarikan pasukan operasi militernya, pemerintah Zionis durjana mengganti strategi intimidasinya dengan menggempur dua buah masjid di daerah tersebut berikut pemukiman warga di sekitarnya. Lebih dari 7 warga mengalami luka-luka, tiga di antaranya adalah wanita. Wilayah ini berjarak lebih dari 1700 meter dari pagar keamanan di timur Gaza. (adibahasan/arrahmah.com)