JAKARTA (Arrahmah.com) – Maskapai penerbangan Lion Air menghentikan sementara pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX 8 miliknya yang berjumal 10 buah.
Penghentian sementara ini sesuai dengan surat edaran dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan tentang penghentian sementara pengoperasian (temporary grounded) pesawat Boeing 737 MAX 8.
Larangan yang berlaku sementara itu menyusul kecelakaan Boeing 737-8 MAX milik Ethiopian Airlines di Addis Ababa, Ethiopia. Pemerintah ingin memastikan pesawat yang beroperasi di Indonesia dalam kondisi laik terbang.
“Dengan ini Lion Air menyatakan akan menghentikan sementara sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian,” terang Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.
Lebih lanjut, Danangmemastikan bahwa pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dilakukan pihaknya telah mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first). Seluruh pelatihan awak pesawat yang diwajibkan dan perawatan pesawat yang sudah ditetapkan telah dilaksanakan secara konsisten.
“Lion Air terus berkomunikasi dengan DKUPPU (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara) dalam kaitan menyampaikan informasi serta data-data pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX 8,” terangnya.
Berdasarkan laman Facebook Lion Air Group, per 16 Agustus 2018 Lion Air telah memiliki 10 armada 737 MAX-8. Dengan adanya kecelakaan pada satu armadanya Oktober 2018 silam, jumlahnya telah berkurang menjadi tinggal 9.
Sedangkan maskapai Garuda memiliki 1 unit pesawat Boeing 737 MAX-8 yang masih dioperasikan.
Seperti yang telah diketahui, pada Ahad (10/3/2019) kemarin, pesawat Boeing 737 Max-8 rute Addis Ababa-Nairobi dengan kode penerbangan ET302 yang dioperasikan oleh Ethiopian Airlines jatuh tidak lama setelah mengudara dan menewaskan 157 orang.
Menurut pihak Administrasi Penerbangan Sipil Cina (Civil Aviation Administration of China/CAAC), kecelakaan Boeing 737 MAX-8 di Ethiopia memiliki kemiripan dengan yang terjadi pada Lion Air di perairan Karawang pada Oktober 2018 silam. Pasalnya, selain menggunakan pesawat dengan seri yang sama, kecelakaan juga sama-sama terjadi tidak lama setelah tinggal landas.
Cina, selaku pasar penting Boeing, menjadi negara pertama yang meminta maskapainya untuk tidak menggunakan sementara pesawat 737 MAX 8, pasca kecelakaan Ethiopian Airlines.
Ethiopian Airlines membawa 157 penumpang dan awak penerbangan. Sementara Lion Air membawa 189 penumpang dan awak penerbangan.
(ameera/arrahmah.com)