PALU (Arrahmah.com) – Pasca rentetan gempa gempa di Donggala yang memicu Tsunami di Palu, roda perekonomin menjadi lumpuh total. Tidak terlihat pergerakan transaksi baik toko maupun pusat perbelanjaan buka.
Warga terlihat terpaksa berebut Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU setempat karena tidak adanya ketersediaan bahan bakar.
Mereka juga memborong bahan pokok di sejumlah mini market.
Seperti diberitakan Antara, korban terdampak gempa hingga kini masih sangat membutuhkan pasokan logistik serta listrik dan BBM.
“Para warga yang mengambil BBM di SPBU-SPBU menuturkan terpaksa mengambil Bahan Bakar Minyak (BBM) karena SPBU tak ada yang beroperasi lantaran tak ada pasokan listrik,” kata Kepala LKBN Antara Biro Sulawesi Tengah Rolex Malaha, Ahad (30/9).
“Selain itu kebutuhan BBM sangat tinggi sehingga terpaksa warga berinisiatif mengambil BBM dari SPBU-SPBU dengan cara membongkar tempat penyimpanan BBM dan menyedot secara manual dengan selang-selang,” katanya.
Ribuan warga masih bertahan di luar rumah dan lapangan terbuka untuk menghindari adanya gempa susulan. Getaran masih terasa sedikit-sedikit membuat warga masih shock dan trauma.
Semua wilayah di kota Palu terlihat lengang, pusat keramaian lumpuh total, umumnya warga memilih mengurusi keluarganya yang masih terjebak dan terlihat shock pasca gempa.
(ameera/arrahmah.com)