WASHINGTON (Arrahmah.com) – Mencari celah di tengah-tengah kerusuhan di Libanon, AS lagi-lagi mencoba mencampuri urusan rumah tangga negara lain, Departemen Dalam Negeri AS menuntut Presiden Sulaiman membentuk sebuah pemerintahan baru.
AS mengatakan pada hari Selasa (23/10/2012) bahwa pihaknya mendukung upaya-upaya pembentukan pemerintahan koalisi baru di Libanon, pasca bom mematikan yang terjadi di Beirut baru-baru ini, lapor France24.
“Kami mendukung upaya-upaya Presiden Sulaiman dan para pemimpin yang bertanggung jawab lainnya untuk mendirikan sebuah pemerintahan yang efektif dan untuk mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan selanjutnya setelah serangan teroris pada 19 Oktober,” kata juru bicara Departemen Dalam Negeri Victoria Nuland.
Sebanyak delapan orang tewas dan tujuh puluh delapan lainnya luka-luka dalam ledakan bom mobil yang menguncang wilayah Asyrafiah, Beirut Timur pada Jum’at (19/10) siang. Salah satu korban yang tewas adalah Brigadir Jendral Wissam Al-Hassan, kepala intelijen pada Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon (ISF).
Menurut laporan, pemboman tersebut diduga didalangi oleh orang pro rezim Bashar Assad. Al-Hassan diketahui telah membongkar beberapa kasus pemboman yang didalangi oleh orang-orang rezim Nushairiyah. (siraaj/arrahmah.com)