JAKARTA (Arrahmah.com) – Pasca aksi bela Islam penjarakan penista agama Ahok, 411, Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) tidak lagi bisa tampil alias dicekal pada program acara “Makna dan Peritiwa” stasiun TV One. Yang jelas, itu bukan keinginan TV One, melainkan perintah dari pihak Bareskrim yang menelpon Abu Rizal Bakri, sang owner TV dengan motto “memang beda” itu.
“Ketika itu Bareskrim menelpon Bakri. Kemudian Bakri dengan kelemahannya, tunduk atas tekanan itu. Sejak itu, saya tidak muncul lagi di program acara Makna dan Peristiwa yang tayang setiap pagi.”
Hal itu dikatakan Ketua GNPF-MUI, Ustadz Bachtiar Nasir kepada wartawan usai memberi sambutan dalam Muktamar XIX Al-Ittihadiyah di Puri Avia, Cipanas, Bogor, Jawa Barat, Selasa (29/11/2016) siang, dikutip Arqom.net.
Dicekalnya UBN di stasiun milik Aburizal Bakri tersebut, setelah UBN menyampaikan tausyiah pada program “Makna dan Peristiwa” terkait QS. Al-Ma’idah 51. Begitu tayangannya beredar di Youtube, UBN langsung dicekal.
“Sejak tanggal 3 November, saya tidak mau muncul di media manapun. Dan, seharusnya saya mengerti media maenstrem. Saya memilih embargo informasi. Itu merupakan bagian dari stretagi. Tapi disaat itu pula, saya ada beberapa media yang minta skejul waktu untuk program dialog di televisi. Sampai-sampai direksinya langsung yang meminta saya untuk menjadi narsum di acara tersebut.”
Meski sudah didekati dan dirayu direksi, UBN tetap tidak mau muncul. Hal ini bagi UBN, adalah bagian dari perang gerilya media yang sedang ia lakukan. Tatkala ia melihat pemberitaan di media-media, UBN melihat presiden sebagai sosok yang sedang ketakutan. Jokowi pun menyambangi Mako Brimob Polri, Marinir, Kopassus, sambil mengatakan jangan ada demo lagi.
“Tapi sepertinya, air bah masyarakat tak bisa dilawan dan dibendung,” kata UBN yang pernah mengawal kasus pembakaran masjid Tolikara di Papua ini.
Meski demikian UBN mengaku ikhlas. “Ini bagian dari resiko perjuangan, rejeki Allah masih luas, saya tak khawatir” katanya kepada wartawan.
UBN mengakui pascademo tersebut, memang ada desakan dan friksi di internal stasiun televisi bersangkutan, terkait penayangan dirinya di acara tersebut. “Di internal stasiun televisi itu, memang ada friksi sepertinya,” ujar dia.
Dia menilai, memang ada pihak yang menekan agar dirinya tidak lagi tayang dalam acara ‘Makna dan Peristiwa’ di stasiun televisi swasta nasional tersebut. Sehingga, pihak stasiun televisi swasta nasional itu, kini memutus kontrak kepada Ustadz Bachtiar Nasir.
(azm/arrahmah.com)