ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Sebuah pesawat tak berawak Amerika diduga telah menembakkan dua rudal ke sebuah rumah di daerah barat laut Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan, menewaskan sedikitnya tiga orang, pejabat intelijen Pakistan mengatakan Kamis, (26/12/2013), sebagaimana dirilis oleh Washington Post. Serangan terbaru tersebut terjadi tepat sebelum tengah malam di desa Qutab Khel di Waziristan Utara, kata dua pejabat intelijen.
Pesawat tak berawak Amerika sudah tidak asing lagi di Pakistan sebagai pembunuh warga sipil yang tak berdosa, yang disangkal oleh AS. Pihak Pakistan juga menganggap pesawat tak berawak AS sebagai penghinaan terhadap kedaulatan mereka, tetapi AS tetap tidak bersedia untuk menghentikan program pesawat tak berawak tersebut.
Marah atas serangan yang terjadi, pendukung dari partai Tehreek-e-Insaf Pakistan melakukan protes di sepanjang jalan utama yang merupakan jalan keluar masuk truk yang memasok pasukan NATO ke Afghanistan selama sebulan terakhir.
Imran Khan, pimpinan partai Tehreek-e-Insaf Pakistan, telah mendesak pemerintahan Perdana Menteri Nawaz Sharif untuk memaksa AS mengakhiri serangan pesawat tak berawak dan memblokir pasokan NATO di seluruh negeri.
Pada hari Kamis, sekitar 150 pendukung dari Tehreek-e-Insaf Pakistan di pinggiran kota barat daya Quetta secara singkat memblokir truk yang membawa pasokan untuk pasukan NATO menuju Afghanistan, kata seorang pejabat polisi senior Abdul Rauf. Namun dia mengatakan bahwa polisi telah memerintahkan mereka untuk membiarkan truk tersebut melanjutkan perjalanan.
Truk yang membawa pasokan NATO melewati Quetta, ibukota provinsi Baluchistan, sebelum pergi melalui penyeberangan perbatasan Chaman – salah satu dari dua rute yang digunakan untuk pasokan.
“Kami sesaat telah menghentikan beberapa truk NATO pagi ini, tapi sekarang kita hanya melakukan demonstrasi damai dalam rangka menentang serangan pesawat tak berawak AS,” kata Abdul Wali Shakir, seorang juru bicara partai Jamaah e-Islami, yang juga ikut serta dalam aksi protes tersebut yang menuntut AS untuk mengakhiri serangan pesawat tak berawaknya.
Serangan pesawat tak berawak telah menjadi sumber ketegangan antara Islamabad dan Washington. (Ameera/Arrahmah.com)