ANKARA (Arrahmah.com) – Parlemen Turki menyetujui pengerahan pasukan untuk bergabung dengan pasukan Rusia di sebuah pos pengamatan di Nagorno-Karabakh setelah Armenia dan Azerbaijan menandatangani gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia untuk mengakhiri pertempuran di daerah kantong tersebut, Kementerian Pertahanan Turki mengumumkan, seperti dilansir Al Jazeera (19/11/2020).
Menurut laporan itu, pasukan Rusia akan mengizinkan pasukan Turki ditempatkan di pusat selama satu tahun sebagai bagian dari kesepakatan antara Ankara dan Moskow untuk memantau pelaksanaan gencatan senjata, yang mengunci keuntungan teritorial oleh Azerbaijan.
Pada Selasa, Erdogan telah meminta parlemen Turki untuk mengizinkan pengiriman tentara ke Azerbaijan untuk mendirikan “Pusat Gabungan” penjaga perdamaian dengan Rusia untuk memantau gencatan senjata di wilayah Nagorno-Karabakh.
Pekan lalu, Presiden Tayyip Erdogan mengatakan Turki terlibat dalam pengawasan dan pemantauan kegiatan bersama dengan Rusia melalui sebuah pusat bersama di lokasi yang akan ditunjuk oleh Azerbaijan di wilayah yang direbut kembali dari pendudukan Armenia.
Gencatan senjata yang ditandatangani pekan lalu, yang bertujuan untuk membiarkan pihak-pihak bertukar tawanan dan jenazah mereka yang tewas dalam pertempuran tersebut, berdampak pada pertempuran di sekitar Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah pegunungan yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni dan diatur oleh etnis Armenia. (haninmazaya/arrahmah.com)