MOSKOW (Arrahmah.com) – Rusia pada Jum’at (22/12/2017) meratifikasi sebuah rancangan kesepakatan yang ditandatangani bersama rezim Suriah untuk memperluas pangkalan angkatan laut Rusia di kota pelabuhan Tartus, kantor berita TASS melaporkan.
Perjanjian tersebut akan berlaku selama 49 tahun dan akan diperpanjang secara otomatis selama 25 tahun berikutnya jika kedua belah pihak tidak menyampaikan pemberitahuan tertulis satu tahun sebelum berakhirnya masa jabatan.
Menurut ketentuan perjanjian tersebut, Rusia memiliki hak untuk “menyebarkan 11 kapal perang angkatan laut pada saat yang bersamaan dan mengirim cukup pasukan untuk melindungi pangkalan tersebut”.
Pangkalan tersebut akan memiliki kekebalan penuh dari yurisdiksi sipil, administratif atau undang-undang Suriah. Selain itu, properti bergerak dan tidak bergerak Rusia juga akan menikmati kekebalan penuh dari pemeriksaan, penyergapan atau tindakan lainnya.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, personil angkatan laut, serta keluarga mereka akan menikmati kekebalan penuh dan hak istimewa yang serupa dengan yang diberikan kepada diplomat.
Suriah akan melindungi fasilitas angkatan laut sementara Rusia akan mengamankan perbatasan maritim dan keamanan rudal Suriah.
Ketua Komite Urusan Luar Negeri Rusia, Leonid Slutsky, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “ratifikasi kesepakatan itu sangat strategis”.
“Kehadiran fasilitas angkatan laut Rusia di wilayah Suriah benar-benar sesuai dengan tujuan untuk memastikan perdamaian dan stabilitas regional. Tujuan ini murni defensif dan tidak ditujukan ke negara lain,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Nikolay Pankov mengatakan bahwa perluasan fasilitas angkatan laut Rusia di Tartus akan memperkuat armada Rusia di kawasan Laut Mediterania. (althaf/arrahmah.com)