LONDON (Arrahmah.com) – Pemuda Muslim Inggris bisa menjadi lebih “radikal” karena konflik Suriah, ujar seorang anggota parlemen memperingatkan.
Puluhan orang telah melakukan perjalanan untuk bergabung dengan pemberontakan terhadap presiden Assad dan beberapa orang dihubungkan dengan kelompok Islam, klaimnya seperti yang dilansir situs berita Metro News Inggris, Kamis (16/8/2012).
Khalid Mahmood, anggota parlemen dari Partai Buruh untuk Birmingham Perry Barr mengatakan situasi memiliki potensi untuk “meradikalisasi” pejuang biasa.
“Saya sangat khawatir saat ini karena saya melihat hal yang serupa dengan apa yang terjadi pada tahap awal perang Afghanistan di mana kami mendukung mujahidin melawan Rusia,” ujarnya kepada BBC.
Peter Neumann, profesor di King’s College, London, mengklaim Al Qaeda sedang berusaha mengeksploitasi krisis Suriah.
Beberapa hari lalu, panel ahli PBB yang ditunjuk oleh 47 negara anggota Dewan HAM PBB, menuduh tentara yang loyal kepada Bashar al Assad telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap warga sipil.
Menurut panel ahli PBB, tentara pemerintah dan militan shabiha bersalah atas pembunuhan, penyiksaan, kekerasan seksual dan serangan lainnya.
Pada bulan Mei, lebih dari 100 warga sipil dibantai di desa Houla, separuh dari mereka adalah anak-anak dan panel yang dipimpin oleh diplomat Brazil dan profesor Paulo Sergio Pinheiro menegaskan bahwa pemerintah yang bersekutu dengan milisi shabiha yang bertanggung jawab.
Sebagian besar bukti dihasilkan dari wawancara dengan 1.062 pengungsi yang melarikan diri dari Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)