LONDON (Arrahmah.com) – Para anggota Parlemen Inggris menyerukan untuk melarang kunjungan Menteri Federal Pakistan untuk urusan Kereta Api, Ghulam Ahmed Bilour, untuk datang ke Inggris, setelah dia menawarkan hadiah uang sebesar USD 100.000 bagi siapa yang membunuh pembuat film “The Innocence of Muslims” yang membuat marah umat Islam seluruh dunia.
Menurut laporan Daily Telegraph, Bilour (73) rutin mengunjungi London, di mana dia dan saudara-saudaranya menghabiskan sebagian besar waktu di properti keluarga.
Para anggota Parlemen Konservatif mengusulkan ide apakah Bilour harus dicegah untuk datang ke Inggris, karena keberadaannya dianggap tidak akan “kondusif bagi kepentingan publik.”
Seorang anggota mengatakan, “Para menteri harus meninjau ini. Kami tidak ingin ekstrimis seperti itu datang ke negara ini.”
Anggota lainnya mengatakan,”Kami hanya tidak mau ada orang yang menghasut kekerasan dengan cara ini di Inggris.”
Para pejabat Whitehall mengatakan komentar-komentar tersebut bisa berdampak pada kebiasaan Bilour untuk mengunjungi Inggris. Departemen Dalam Negeri Inggris mengatakan bahwa pihaknya menyadari komentar-komentar tersebut.
Menurut laporan media Pakistan, seruan parlemen Inggris tersebut memaksa perdana menteri Pakistan dan partai politik Bilour menjauhkan diri darinya.
“Ini bukan kebijakan pemerintah. Kami sepenuhnya melepaskan (diri kami) dari ini,” kata seorang juru bicara Perdana Menteri Pakistan Raja Pervez.
Seruan Bilour pada pekan lalu sangat mengejutkan, Bilour juga dikatakan meminta dukungan Mujahidin Al-Qaeda dan Taliban, bahwa jika anggota organisasi yang dicap “teroris” itu membunuh pembuat film maka mereka juga akan diberi imbalan, sebuah seruan yang jarang keluar dari mulut pejabat pemerintahan.
“Saya mengumumkan pada hari ini bahwa para penghujat ini yang telah bersikap kurang ajar terhadap Nabi yang maksum, jika seseorang akan membunuhnya, Saya akan memberikan orang itu hadiah sebesar USD 100.000,” katanya di Peshawar, basis utama partainya, Partai Nasional Awami, dikutip kantor berita Pakistan.
“Saya juga mengumumkan bahwa jika pemerintah menyerahkan orang ini (pembuat film Innocence of Muslim), hati saya berkata, Saya akan menghabisinya dengan tangan saya sendiri dan kemudian mereka boleh menggantung saya,” tambahnya.
Menteri yang sekaligus seorang pengusaha ini, yang keluarganya termasuk salah satu yang terkaya di Peshawar, juga menyatakan bahwa tawarannya untuk membunuh pembuat film, yang diduga Sam Bacile atau Nakoula Basseley Nakoula, adalah niat pribadinya sendiri bukan mewakili partainya.
“Saya sendiri juga akan menanggung konsekuensi atas pembunuhan penghujat itu termasuk hukuman apapun dari otoritas di luar negeri. Itu akan menjadi urusan antara Saya dengan mereka,” katanya.
Jika usulan para anggota Parlemen Inggris itu disetujui, maka satu konsekuensi atas seruan Bilour tersebut mungkin tak akan lama lagi terjadi, dia akan dilarang datang ke Inggris di mana ia akan menikmati waktu istirahat di sana, di tempat bisnis keluarganya berada.
“Ghulam memiliki kekayaan di London. Properti gabungan dengan keluarganya dan ketika dia pergi ke London, dia tinggal di sana. Dia tinggal di apartemennya sendiri setiap musim antara Juni dan Agustus, ketika musim panas di sini,” kata seorang sumber yang dekat dengan keluarganya, News PK melaporkan. (siraaj/arrahmah.com)