FLORIDA (Arrahmah.com) – JetBlue Airways telah mengeluarkan permintaan maaf setelah mengusir sebuah keluarga dari penerbangan karena salah satu anggota keluarga (anak perempuan berusia 18 bulan-red) termasuk dalam daftar larangan terbang.
Ibu dari anak tersebut mengatakan kepada WPBF-TV di Florida bahwa gagasan yang menyatakan putrinya adalah ancaman sangat absurd dan tak masuk akal.
Keluarga Amerika tersebut harus turun dari pesawat pada 10 Mei lalu sesaat sebelum lepas landas dan diberitahu bahwa bayi perempuan mereka berada dalam daftar larangan terbang dari Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) yang menargetkan “terduga teroris”.
Menurut ABC News, Riyanna bersama orang tuanya di Fort Lauderdale, florida, New Jersey, ketika agen TSA meminta mereka untuk turun dari pesawat dan menjelaskan bahwa nama putri mereka masuk dalam “daftar larangan terbang”.
Namun TSA menolak bertanggung jawab dan mengatakan bahwa itu adalah kesalahan yang dilakukan oleh maskapai penerbangan.
JetBlue Airways lalu meminta maaf kepada keluarga dan dengan ringannya menjelaskan bahwa insiden itu karena kesalahan komputer.
Orangtua Riyanna mengatakan kepada WPBF, mereka menduga kasus itu terjadi karena berkaitan dengan asal-usul keluarga mereka yang asli Timur Tengah.
“Kami dipajang seperti pemain sirkus karena istri saya mengenakan hijab,” ujar ayah Riyanna.
Pasangan ini menolak untuk kembali ke pesawat. Mereka memilih meninggalkan bandara dan masih ingin tahu mengapa dan bagaimana insiden tersebut dapat dibiarkan terjadi. (haninmazaya/arrahmah.com)