MICHIGAN (Arrahmah.com) – Seorang mahasiswa Saudi yang tinggal di Michigan diperiksa di rumahnya oleh agen FBI setelah seorang tetangga yang melihatnya membawa panci presto menelepon polisi, seperti dilansir KC pada Ahad (12/5/2013).
Talal al Rouki memasak hidangan nasi tradisional Arab Saudi yang disebut kabsah dan membawanya ke rumah temannya.
Surat kabar Saudi melaporkan FBI semakin paranoid dengan pressure cooker setelah pembom Boston menggunakannya untuk membuat bahan peledak.
Jurnal Saudi, Oukaz, melaporkan kisah mahasiswa Saudi yang rumahnya didatangi agen FBI itu setelah laporan dari tetangganya bahwa ia terlihat berjalan dengan membawa bom pressure cooker.
Sementara agen bersenjata mengelilingi blok apartemennya, agen lainnya, meminta dengan paranoid kepada al Rouki bilamana mereka bisa datang untuk menanyainya.
“Mereka bertanya tentang tujuan utama saya ketika saya tiba di Amerika Serikat dan apa yang saya lakukan di waktu luang saya” katanya kepada surat kabar Saudi.
Polisi mengatakan bahwa dua hari sebelumnya ada seorang wanita yang telah melihat ia berjalan keluar dari apartemennya membawa pressure cooker, yang digambarkan sebagai ‘peluru berwarna’.
Mahasiswa itu menunjukkan pressure cooker yang dimaksud kepada mereka dan menjelaskan kepada mereka bahwa ia menggunakannya untuk membuat hidangan nasi.
Seorang agen FBI mengatakan: ‘Anda harus lebih berhati-hati bergerak dengan hal-hal seperti itu, Pak’
Perlu diingat bahwa menurut klaim FBI, Tsarnaev bersaudara mungkin meledakkan satu atau dua bom selama maraton di Boston pada bulan April, dengan menggunakan pressure cooker. Polisi federal mengklaim bola logam dan paku ada di dalamnya.
Menurut media Saudi, AS memata-matai semua orang Arab di dalam negeri setelah insiden Boston. (banan/arrahmah.com)