BEKASI (Arrahmah.com) – Sebagaimana di beritakan LPD MM Cibubur dilantik di masjid Muhammad Ramadhan Ahad (9/6/2013). Pada kesempatan itu ustadz Irfan S Awwas, Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) , memberikan orasi dalam menyemangati anggota MMI yang baru dilantik. Setelah menyitir sebuah ayat dalam Al-Qur’an, waltakun minkum ummatun yad’una ilal khair wa ya’muruna bil ma’aruf wa ulaaika humul muflihun, dia bertanya, siapa dari kalangan umat Islam yang menjadi kelompok yang menyeru kepada agama Allah, mentaati syari’at Allah, menyeru kebaikan dan melarang kemungkaran. Dan hari ini insya Allah Majelis Mujahidin ingin menjadi yang terdepan, menjadi segolongan umat Islam yang menyeru menaati Allah, menegakkan syari’at Allah, menyeru kebaikan dan melarang kemunkaran.
Ustadz juga memaparkan bahwa paradigama yang sudah usang memperjuangkan syari’at islam dengan sembunyi-sembunyi, itu sudah out of date. Dan cukuplah itu menjadi masa lalu umat Islam. Hari ini kita harus menampakkan setiap diri kita untuk menjadi panji-panji pejuang penegakkan syri’ah Islam di Indonesia. Kalau kaum, liberal, kapitalis, dan nasionalis berani menunjukkan jati dirinya, kenapa hal yang sama tidak dilakukan oleh umat Islam. “Orang-rang sekuler dan orang-orang kafir tidak pernah mempertimbanghkan aspirasi umat Islam. Apakah umat Islam itu setuju berlakunya demokrasi? Apakah umat Islam setuju sekularisme? Tidak pernah dipertimbangkan aspirasi umat Islam, lalu kenapa umat Islam harus terus menerus mempertimbangkan aspirasi orang kafir , aspirasi orang sekuler, aspirasi orang liberal?” tanya ustadz semangat.
Sehingga dengan begitu akhirmya kita tidak mau menjalankan syari’at Islam dengan alasan Indonesia bukan negara Islam. Indonesia bukan negara sekuler, bukan negara demokrasi tetapi mengapa sekularisme boleh berlaku di negeri ini, demokrasi diterapkan di Indoesia. “Tugas seluruh umat Islam di negeri ini jika tidak mau jadi penonton, bergabunglah untuk menjadi penyeru-penyeru untuk menaati Allah dan Rasulnya untuk menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.” Kata ustadz.
Ustadz Irfan mengatakan bahwa tidak ada urusan dengan orang kafir dalam menegakkan syariat Allah, muslim hanya mencari ridho Allah Ta’ala . Saat ini dengah-tengah isu fitnah teroris, radikal, garis keras dan sederet stigma yang lain, masih beranikan umat Islam menyuarakan perlunya penegakkan syariah Islam dalam tatanan negara. Taatlah kalian menjalankan syariat meskipun orang-orang kafir benci,dan tidak suka.
Dia menambahkan, Majelis Mujahidin tidak akan pernah takut dan tidak akan pernah gentar sekalipun difitnah oleh orang-orang kafir. Tugas LPD ini adalah terus menerus melakukan sosialisasi, memperbanyak umat Islam di Indonesia yang berani berterus terang menegakkan syariat Islam di lembaga negara. Harus lebih banyak lagi umat islam yang membela Islam berjihad untuk menegakkan islam . Untuk meminimalisai dominasi orang-orang kafir, sekuler, liberal di indonesia. harus ada keberanian umat Islam Indonesia untuk berjuang mendapatkan otoritas di negeri ini, umat islam tidak boleh lagi sembunyi-sembunyi memperjuangkan syari-at Islam di negeri ini.
Lebih jauh dia memaparkan contoh-contoh kemaksiyatan. Kita harus sadar stelah 68 tahun merdeka kita telah menyaksikan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang yang menolak syari’at Islam. Kita lihat orang-rang yang melakukan kedurjanaan di negeri ini. Kita telah menjadi saksi dan penonton bisu di Indonesia hari ini perzinahan merajalela di Indonesia, bahkan ada zina yang mengatasnamakan agama yakni zina mut’ah yang dilakukan oleh orang-orang syi’ah.
Kita juga menyaksikan kemiskinan di Indonesia, akibat perilaku koruptor-koruptor di negeri ini. Mereka juga tidak punya malu. Meski mereka punya kemaluan tapi tidak digunakan pada tempatnya. Sehingga di Indonesia hari ini, kemaluan bisa jadi alat tukar, yang kemudian dipublikasi dengan istilah gratifikasi seks. Ini adalah dampak buruk dari perilaku orang-orang musyrik, pendusta dan munafik. Fasiru fil ardhi fandzuru kaifa kaana aqibatul musyrikin, kaifa kaana ‘aqibatul mukadzibin , kaifa kaana ‘aqibatul munafiqindemikian dengan fasih ustadz Irfan mengutip ayat-ayat Al-Qur’an.
MMI semakin banyak di daerah-daerah
Pada kesempatan itu ustadz Irfan mewakili lajnah tanfidziyah berterima kasih kapada takmir masjid Muhammad Ramadhan yang telah menyediakan fasilitas, dan menyediakan tempat untuk deklarasi Lajnah Perwakilan Daerah (LPD) Cibubur, Majelis Mujahidin (MM) ini.
Dia juga menjelaskan menjelang kongres Majelis Mujahidin Indonesia yang ke 4 yang insya Allah akan berlagsung 23-24 Agustus 2013, umat Islam yang mendukung untuk berlakunya syari’at Islam dalam tatanan negara semakin bertambah. Pada bulan Mei lalu telah dideklarasikan 3 LPD Sulawesi Selatan, yakni kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Palopo. Insya Allah tanggal 17 Juni yang akan datang akan dideklarasikan 14 LPD di seluruh Jawa Barat. Sehingga semakin bertambah dan semakin banyak jumlah umat Islam yang terus terang menyatakan keinginannya untuk menegakkan syari’at Islam di Indonesia.
Kita berharap bertambah lagi umat islam yang berani secara terbuka, terus terang umat Islam yang mendukung berlakunya syari’at Islam di Indonesia. Kita tidak ingin ada umat Islam yang mendukung syari’at Islam secara fiktif. Irfan menyindir umat Islam yang tidak berani menyuarakan aspirasinya mendukung syaria’at Islam .”Saya mendukung syari’at Islam tetapi saya tidak berada bersama dengan kelompok yang berjuang menegakkan syariat Islam. Ini adalah dukungan fiktif. Kita perlu dukungan yang jelas, tegas, ” tegasnya.
(azmuttaqin/arrahmah.com)