NGANJUK (Arrahmah.com) – Polda Jatim menggerebek Pesantren Darul Akhfiya yang bertempat di sebuah rumah milik Badal Harsono di Jalan Puntodewo kota Kertosono Nganjuk, Senin (12/11) malam.
Juru bicara Anshorut Tauhid, Ustadz Son Hadi menyatakan penangkapan tersebut yang dilakukan dengan dalihmengamankan agar tidak terjadi gesekan dengan masyarakat sebagai upaya adu domba antara pesantren dengan warga.
“Sungguh ini sebuah upaya adu domba konflik horizontal ala PKI,” Katanya melalui rilis yang disampaikan kepada arrahmah.com, Selasa (13/11).
Lebih dari itu, Ustadz Son Hadi menduga penangkapan tersebut sebuah upaya pula untuk membenturkan Islam dengan aparatur pemerintah.
“Ini merupakan pola untuk hadapkan Islam dengan negara” lontarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penangkapan mereka sendiri dilakukan di sebuah rumah kontrakan yang belakangan disebut Pesantren Darul Akhfiyah di desa setempat sekitar pukul 21.00 WIB. Polisi langsung menuju lokasi itu untuk mengamankan mereka dan menggeledah isi rumah setelah dianggap terjadi ketegangan dengan warga setempat.
Sekitar 40 orang dan 5 asatidz itu saat ini ditahan di Mapolsek Kertosono untuk menjalani pemeriksaan.
Media massa umum melansir, rumah yang dikontrak oleh Ustadz Nasirudin ditemukan penuh dengan senjata tajam, senjata api rakitan dan sebagainya tersebut sebagai tempat latihan bela diri.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberi keterangan resmi terkait motif penangkapan para ustadz dan santri pondok Pesantren Darul Akhfiya tersebut. (bilal/arrahmah.com)