GAZA (Arrahmah.com) – Para kerabat tahanan Palestina di penjara-penjara penjajah “Israel” berkumpul di depan kantor pusat Palang Merah di Gaza pada Senin (3/3/2014) menyerukan tekanan lebih kepada pasukan pendudukan “Israel” untuk mengurangi pembatasan pada para anggota keluarga mereka yang dipenjara, lansir Ma’an.
Pertemuan tersebut merupakan kegiatan mingguan di mana para kerabat tahanan Palestina memegang gambar anak-anak, suami, kerabat dan rekan-rekan mereka yang dipenjara penjajah “Israel” tanpa alasan yang jelas.
Statistik terbaru untuk jumlah tahanan Palestina yang berada di dalam penjara-penjara penjajah “Israel” menunjukkan jumlah yang mencapai 5.000, si mana sebagian besar dari mereka telah mengalami penyiksaan fisik atau psikologis.
Sejumlah kaum ibu telah menghadiri pertemuan itu selama lebih dari 15 tahun. Salah satunya adalah istri dari tahanan Dirar Abu Sisi, yang kesehatannya sangat kritis. Abu Sisi, yang istrinya merupakan warga negara Ukraina, diculik di Ukraina.
Menurut statistik tersebut, kondisi kesehatan dari 1.400 tahanan dipandang kritis sebagai akibat dari penganiayaan dan kurangnya pelayanan medis yang tepat.
Pada tanggal 25 Februari lalu, tahanan politik Palestina Jihad Al-Taweel (47) meninggal dunia di sebuah penjara penjajah “Israel” setelah disiksa oleh para sipir biadab di sana.Statistik juga menunjukkan 200 tahanan menderita skizofrenia, 120 menderita epilepsi dan 20 tahanan menderita gangguan mental, Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
Para aktivis mengatakan bahwa tindakan penjajah “Israel” terhadap para tahanan Palestina juga telah melanggar Konvensi Jenewa Ketiga dan Keempat, yang menjamin hak para tahanan pasien untuk mendapat perawatan medis dan pengobatan, serta pemeriksaan kesehatan secara teratur.