YAMAN (Arrahmah.com) – Para petinggi Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) merilis dua pesan pada awal Juli. Yang pertama, dari amir AQAP, Syaikh Nasir Al Wuhayshi Hafidhahullah, yang berisi pujian kepada amir tertinggi Al Qaeda Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri Hafidhahullah, dan menyebut beliau adalah “bapaknya” para mujahidin. Yang kedua, video yang berisi kritikan dua ulama’ AQAP, terhadap “Daulah Islamiyyah” dan para pendukungnya.
Anggota Al Qaeda secara online melihat dua pesan itu sebagai balasan dari klaim yang baru-baru ini dibuat oleh “Daulah Islamiyyah”, yang mendeklarasikan berdirinya “Khilafah” pada akhir Juni ini, dan mengangkat sendiri pemimpinnya, Syaikh Abu Bakar Al Baghdadi sebagai khalifah, yang sekarang dikenal sebagai “Khalifah Ibrahim”.
Pujian dan penghormatan Syaikh Al Wuhayshi untuk Syaikh Azh-Zhawahiri disampaikan dalam bentuk puisi, yang disertai dengan lagu jihad. Kedua puisi dan lagu ini diposting online pada feed twitter (@bashaer_Audio) yang merupakan media audio resmi AQAP.
“Dia membawa bendera di masa mudanya, di usia pertengahan, dan di usia tua dan sampai hari ini ia terus berpegang teguh pada itu,” Syaikh Al Wuhayshi menggambarkan tentang Syaikh Azh-Zhawahiri. Beliau kemudian menggambarkan Syaikh Azh-Zhawahiri sebagai “guru yang terampil, veteran berpengalaman, dan komandan yang hebat”. “Yang merawat dengan kebijaksanaan dan bahagia atas itu”, “diajarkan oleh perang” dan “adalah orang bijak kedua di bumi jihad”. Syaikh Az Zawahiri “jantung hatinya para mujahidin saat ini” dan “ahli teori gerakan jihad dan orator handal” dan “bapaknya para Syaikh.”
Selain menjabat sebagai amir AQAP, Syaikh Al Wuhayshi juga diangkat menjadi general manager Al Qaeda pada musim panas 2013. Posisi itu menjadikan beliau, yang pernah menjabat sebagai pembantu Syaikh Usamah bin Laden Rahimahullah sebelum serangan 9/11, memiliki kekuasaan yang luas di seluruh jaringan Al Qaeda internasional.
VIDEO KEDUA AQAP MENGKRITIK PEMIMPIN JIHAD
Video kedua ini dirilis tak lama setelah puisi Syaikh Al Wuhayshi dan menampilkan sepasang ulama’ AQAP terkemuka, Syaikh Harits bin Ghazi Al Nadhari dan Syaikh Ibrahim Al Rubaish. Video ini berjudul, “Mas’uliyyah Kalimah”. Kedua ulama ini mempertahankan reputasi para ulama’ jihad yang tidak disebutkan namanya dan memperingatkan dari memfitnah mereka. Meskipun kedua ulama ini tidak menyebutkan peristiwa tertentu, tampak bahwa mereka sedang membahas mengenai konflik yang terjadi saat ini antara “Daulah Islamiyyah” dan kelompok jihad lainnya.
“Daging para ulama beracun, jadi memfitnah para ulama, yang memiliki keutamaan dan kebaikan, mengandung banyak kejahatan,” Syaikh Al Nadhari memperingatkan. “Dan menghina ahli kebaikan dan kebenaran, dan ahli ilmu dan keutamaan, bukanlah dari ajaran Islam”, Syaikh Nadhari melanjutkan.
“Di antara ajaran Islam adalah untuk menghargai seorang Muslim yang lebih tua, ia bukan siapa-siapa, ia tidak melakukan apa-apa, dan dia hanya seorang Muslim yang bertaqwa, maka menghormatinya adalah termasuk perintah agama, lebih-lebih terhadap orang tua yang memiliki kemuliaan, keutamaan, seseorang yang dibesarkan dalam Islam, dan seseorang yang menolong agamanya, juga seorang ulama’, maka menjaga dan menghormati mereka adalah hal yang penting dan merupakan perintah agama.”
Syaikh Harits Al Nadhari melanjutkan dengan menggambarkan pria yang tidak disebutkan namanya ini sebagai seorang yang tua, dan memiliki banyak pengalaman. Deskripsi ini berlaku untuk Syaikh Azh-Zhawahiri, serta ulama’ jihad terkemuka lainnya yang telah kritis terhadap “Daulah Islam” yang mengklaim khilafah secara sepihak.
Kemudian Syaikh Ibrahim Al Rubaish menambahkan: “Alih-alih menguduskan para ulama, mereka tidak menghormati para ulama, dan memfitnah mereka, dan berbicara buruk tentang mereka karena kesalahan apapun, bahkan dalam khilaf,” kata Syaikh Ibrahim Al Rubaish. “Ini adalah salah satu bencana yang dialami oleh mujahid hari ini”, kata beliau. “Kami tidak berbicara mengenai ulama suu’ yang terkenal mendukung tiran, namun mereka para ahli yang kita anggap dan Allah mengetahui mereka lebih baik, mereka orang-orang yang saleh, jujur, dan memegang teguh kebenaran”, lanjut beliau.
Syaikh Al Rubaish mengkritik mujahid yang membatasi “agama untuk isu-isu tertentu,” hanya mengambil kata-kata dari ulama yang setuju dengan mereka, dan loyalis mereka, sementara mengingkari perkataan para ulama’ yang tidak sesuai dengan mereka, sedangkan ulama’ tersebut lebih baik dari mereka.
Syaikh Al Nadhari adalah seorang pemikir jihad yang penting. Selain karyanya dipromosikan oleh AQAP, tulisan Syaikh Al Nadhari telah ditampilkan di Nawa-e-Jihad Afghan (Suara Jihad di Afghanistan), sebuah majalah yang menerbitkan karya-karya para pemimpin Al Qaeda top dan pemimpin jihad lainnya. Edisi Juli majalah termasuk tulisan dari Syaikh Al Nadhari pada tema “ideologi dan ajaran.”
Syaikh Al Rubaish adalah mantan tahanan Guantanamo. Selama berada di tahanan di Kuba, para pejabat Amerika mengidentifikasi dirinya sebagai anggota Al-Qaeda. Kemudian beliau dideportasi ke Negara asalnya, Arab Saudi pada bulan Desember 2006 dan dimasukkan ke dalam program rehabilitasi jihad sebelum dibebaskan. Pada akhir tahun 2009, Syaikh Al Rubaish dikenal publik sebagai salah satu ulama terkemuka AQAP.
PUJIAN UNTUK PESAN AQAP DARI ANGGOTA AL QAEDA DI TWITTER
Para pemimpin AQAP tidak secara eksplisit menyebutkan “Daulah Islam” atau pemimpinnya, apalagi mengutuknya. Tapi pesan ini dengan cepat menyebar di akun Twitter para mujahidin.
Di antaranya yang me-retweet pesan AQAP ini adalah Syaikh Abu Sulaiman al Muhajir dan Syaikh Sami Al Uraydi, keduanya adalah pejabat syariah senior Jabhah Nusrah.
(muqawamah.com/arrahmah.com)