KAIRO (Arrahmah.com) – Ratusan perusuh mengangkat dan menyingkirkan kawat berduri dari depan gerbang Istana Kepresidenan Mesir dalam aksi demonstrasi pada Jum’at (8/2/2103) sore. Mereka kemudian melemparkan dengan gencar bom-bom molotov ke halaman Istana Kepresidenan Mesir, laporan media massa nasional Mesir.
Dalam aksi demonstrasi pada Jum’at sore kemarin, kelompok perusuh Black Bloc mengerahkan ratusan anggotanya untuk memotong dan menyingkirkan lapisan kawat berduri dari pintu gerbang 4 Istana Kepresidenan Mesir. Mereka juga menyingkitkan barikade pagar besi di depan pintu gerbang 4.
Ratusan perusuh itu kemudian berusaha masuk ke dalam halaman Istana Kepresidenan. Mereka menggedor dan mendorong-dorong pintu gerbang Istana Kepresidenan dengan keras. Puluhan perusuh lainnya melemparkan batu-batu dan boom-bom Molotov ke dalam halaman Istana Kepresidenan.
Sementara itu ribuan demonstran pendukung Jabhah Al-Inqazh (Front Penyelamatan) pimpinan tokoh oposisi sekuler Muhammad Al-Baradae terus melakukan aksinya di depan Istana Kepresidenan. Mereka meneriakkan yel-yel “Jatuh…jatuh Ikhwan (Al-Muslimin)”, “Lengser…lengser” dan “Rakyat ingin melengserkan pemerintah”.
Para pendukung partai mantan diktator Husni Mubarak, kelompok sekuler, kelompok nasionalis dan kelompok Kristen Koptik telah bersatu mengerahkan ribuan massanya selama sebulan terakhir dalam aksi-aksi demonstrasi yang selalu berakhir ricuh. Mereka melakukan aksi-aksi perusakan dan anarki guna menjatuhkan pemerintahan Muhammad Mursi yang berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin.
Aparat kepolisian dan tentara Mesir membiarkan saja para perusuh menyingkirkan kawat berduri dan melempari halaman Istana Kepresidenan Mesir dengan batu-batu dan bom molotov. Aparat kepolisian dan tentara memilih menutup pintu gerbang Istana Kepresidenan dan bertahan di halaman Istana untuk mengantisipasi kemungkinan kerusuhan lebih luas.
Sikap aparat kepolisian dan tentara Mesir terhadap para perusuh dari kelompok sekuler, nasionalis dan Kristen Koptik ini sangat berbeda dengan sikap aparat terhadap kaum muslimin dan mujahidin Islam. Aparat kepolisian dan tentara Mesir bersikap sangat keras meskipun tidak ada pelanggaran sedikit pun yang dilakukan oleh mujahidin Islam.
Saat belasan tentara perbatasan Mesir tewas oleh serangan misterius di Sinai pada Ahad (5/8/2012), pesawat-pesawat tempur dan tank-tank militer Mesir langsung menggempur mujahidin Islam di Sinai meski tanpa ada bukti secuil pun atas keterlibatan mujahidin atas serangan misterius tersebut. Puluhan mujahidin dan warga sipil muslim yang terdosa di Sinai gugur oleh serangan biadab militer Mesir tersebut. Belakangan terbukti Israel yang mendalangi serangan misterius terhadap tentara perbatasan Mesir. (muhibalmajdi/arrahmah.com)