BERLIN (Arrahmah.com) – Ratusan pengungsi mulai tiba Jerman pada Ahad (6/9/2015). Wajha-wajah mereka terlihat ceria, seakan kelelahan saat melalui perjalanan panjang dan berbahaya hilang seketika. Mereka disambut dengan hangat, dan tulisan “selamat datang”, muncul di sela-sela kerumuman yang menyambut mereka.
Para pengungsi itu bergabung dengan ribuan orang lainnya yang telah tiba pada hari sebelumnya saat Austria menyerukan kepada negera-negara Uni Eropa untuk melakukan pertemuan darurat mengenai krisis pengungsi terburuk di benua itu sejak Perang Dunia II, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.
Kanselir Austria Werner Faymann memperingatkan bahwa masuknya ribuan pengungsi yang menyeberang dari Hungaria hanyalah langkah “sementara” dan mendesak kepada 28 negara anggota Uni Eropa untuk bersama menangani sejumlah besar pengungsi.
Ribuan orang melarikan diri dari perang dan penderitaan di Suriah, Irak dan negara-negara lainnya telah melakukan perjalanan dari Hungaria melalui Austria ke Jerman, yang menyatakan akan menerima sebanyak 800.000 pengungsi tahun ini dengan biaya sebesar 10 miliar euro ($ 11 miliar).
Aliran pengungsi mulai berdatangan ke Jerman, mendekap anak-anak mereka dan membawa barang-barang, turun dari kereta api di Munich, Frankfurt dan di tempat lain, yang disambut oleh sorak-sorai dari para simpatisan yang memegang balon, atau plakat yang bertulisankan “Pengungsi, Selamat Datang,”. Mereka juga membagikan air dan makanan kepada para pengungsi.
“Orang-orang di sini memperlakukan kami dengan baik, mereka memperlakukan kami seperti manusia, tidak seperti di Suriah,” kata Muhammad, (32), yang berasal dari kota Qusayr yang hancur, dengan air mata yang mengalir.
Pada Sabtu saja (5/9) sekitar 8.000 pengungsi menyeberangi perbatasan Jerman, kata polisi federal kepada AFP.
Di Munich, sekitar 1.200 pengungsi datang pada Ahad pagi (6/9), sehari setelah kereta api membawa sebanyak 6.800 ke kota Jerman selatan.
Saat pengungsi turun dari kereta, polisi mengarahkan mereka untuk menunggu bus yang menuju tempat penampungan sementara, yang telah didirikan di gedung-gedung publik, hotel dan barak tentara di seluruh Jerman.
“Katakanlah dengan keras, katakanlah dengan jelas, pengungsi diterima di sini,” teriak kerumunan pengungsi di stasiun kereta api Frankfurt.
(ameera/arrahmah.com)