Demo diadakan di kota Sawfa, para demonstran meneriakkan slofan-slogan perlawanan terhadap keluarga Al Saud.
Provinsi Timur Kerajaan telah menjadi tempat sejumlah demonstrasi anti-rezim yang dimulai sejak awal tahun 2011. Kemarahan publik Saudi mendesak reformasi HakAsasi Manusia (HAM), realisasi kebebasan, dan membebaskan para tahanan politik.
Pasukan rezim Saudi yang tergabung dengan pasukan Uni Emirat Arab, menginvasi Bahrain pada (14/3/2011) lalu untuk mendesak rezim Bahrain “memadamkan” aksi protes damai di Kepuluan Teluk Persia.
Menteri Dalam Negeri Saudi pada (5/3/2011) mengadakan pertemuan umum ilegal, mengizinkan pasukan rezim untuk “mengambil langkah yang diperlukan” untuk melawan setiap orang yang menentang larangan pemerintah rezim.
Berdasarkan laporan amnesti internasional, lebih dari 300 orang telah ditahan karena ikut andil dalam demonstrasi damai menentang pemerintah rezim di provinsi tersebut sejak Maret 2011 lalu.
Aktivis Saudi mengatakan lebih dar 30.000 tanahan politik, berada di seluruh penjara Kerajaaan. Menurut pegiat HAM kebanyakan tahanan politik dipenjara tanpa pengadilan ataupun tuduhan yang sah dan telah ditangkap atas dasar kecurigaan belaka.
Implementasi dari langkah-langkah represif telah menyakiti para demonstran dan merebut hak asasi mereka tanpa dasar.
(siraaj/arrahmah.com)