GALILEA (Arrahmah.id) – Hizbullah Libanon mengirim pesan kepada para pemimpin permukiman di ‘Israel’ utara, pada Selasa (28/5/2024), memberitahu mereka bahwa penduduk permukiman tersebut tidak akan kembali ke rumah mereka sampai agresi di Jalur Gaza berhenti, dan memperingatkan bahwa para pemimpin mereka hanya menjual ilusi kepada pada pemukim.
Pejabat ‘Israel’ Broadcasting Corporation mengatakan bahwa pesan-pesan ini dikirim langsung oleh Hizbullah melalui aplikasi pesan instan WhatsApp ke sejumlah kepala permukiman, termasuk kepala Dewan Regional “Marom HaGalil”, Amir Sofer.
Salah satu pesan tersebut menyatakan: Kepada para pemukim di utara, Anda harus memahami bahwa tidak ada yang akan berubah di sini di utara setelah 1 September mendatang jika agresi terhadap Gaza tidak berhenti.
Pada Senin (27/5), pemerintah ‘Israe’ menyetujui rencana untuk membangun kembali permukiman dan kota-kota yang rusak di utara akibat perang, senilai 7 miliar shekel ($1,9 miliar).
Rencananya, Kementerian Pendidikan ‘Israel’ akan memulai persiapan dimulainya kembali proses pendidikan di sana pada tahun ajaran berikutnya, yang dimulai pada awal September 2024.
Pesan Hizbullah lainnya menyatakan: Kepada para pemukim di utara, Anda harus memahami bahwa kami hanya menargetkan rumah tempat tentara Anda bersembunyi; Jika Anda tidak meminta pemerintah Anda menghentikan agresi terhadap Gaza, tidak akan ada lagi rumah yang bisa Anda tinggali.
Pesan ketiga yang diterima oleh Sofer menyatakan: Bagi para pemukim di utara, satu-satunya yang bisa kalian lakukan adalah menghentikan agresi terhadap Gaza, yang berarti Anda kembali ke utara.
Pesan keempat menyatakan: Kepada para pemukim di utara, (Menteri Pertahanan ‘Israel’) Gallant menjual ilusi kepada Anda ketika dia berjanji untuk menyingkirkan Hizbullah dari utara Sungai Litani. Anda harus hidup dengan kenyataan, kami di sini selamanya.
Sungai Litani merupakan sungai yang mengalir di selatan Libanon, sejajar dengan perbatasan dengan ‘Israel’, dan berjarak antara 5 kilometer hingga 45 kilometer dari perbatasan tersebut. Baru-baru ini, para pemimpin ‘Israel’ mengancam akan melancarkan perang habis-habisan di Libanon kecuali Hizbullah menjauh dari perbatasan di utara sungai tersebut.
Komentar ‘Israel’
Mengomentari pesan-pesan Hizbullah, ketua Dewan Regional Marom Hagalil berkata, “Hizbullah tidak membuat kami takut. Bola tidak ada di tangan mereka, tapi di tangan pemerintah ‘Israel’ dan kebijakannya,” klaimnya.
Dia menambahkan dalam pernyataannya kepada ‘Israel’ Broadcasting Corporation: Kami sebelumnya telah mengatakan beberapa kali bahwa kami bersabar. Namun pemerintah tidak boleh menafsirkan kesabaran kami sebagai penerimaan terhadap situasi di mana perekonomian runtuh dan wilayah utara kehilangan penduduknya.
Ia melanjutkan, “Saya berharap pemerintah memulihkan keamanan di wilayah utara dan mengambil tindakan yang akan meningkatkan kualitas hidup di sana.”
Sementara itu, surat kabar Yedioth Ahronoth mengatakan bahwa sejumlah kepala permukiman lainnya telah menerima pesan serupa dari Hizbullah, termasuk kepala dewan pemukiman, Mateh Asher, Moshe Davidovich, yang juga merupakan kepala kelompok kota garis depan.
Menurut saluran swasta ‘Israel’ Channel 12, sekitar 120.000 warga ‘Israel’ telah dievakuasi dari utara dan selatan sejak awal perang di Gaza ke hotel-hotel di berbagai wilayah ‘Israel’.
Meskipun Hizbullah tidak mengonfirmasi atau menyangkal keaslian pengiriman pesan-pesan ini kepada para pemukim di ‘Israel’ utara, akun mereka di platform Telegram menyebarkan berita yang diterbitkan oleh media ‘Israel’ mengenai hal ini.
Dalam konteks yang sama, Hizbullah mengatakan bahwa mereka menargetkan sekelompok tentara ‘Israel’ di sekitar lokasi Raheb, dan dipastikan menyebabkan cedera di antara mereka.
Kerugian ‘Israel’
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan ‘Israel’ mengakui 930 rumah dan bangunan rusak di 86 kota di ‘Israel’ utara sejak pecahnya konfrontasi dengan Hizbullah.
⚡️Israeli Media:
Following the rocket attack on Kiryat Shmona, a number of casualities were reported, public and private properties were damaged.
Hezbollah confirms the launch of Katyusha and Iranian-made Falaq rockets. pic.twitter.com/URlj71FN2U
— Current Report (@Currentreport1) May 27, 2024
Kementerian menjelaskan bahwa 130 dari 155 rumah di Kibbutz Al-Manara hancur akibat serangan rudal dari Libanon selatan. Dilaporkan 124 rumah di kota Kiryat Shmona rusak.
🚨BREAKING: At least 5 rockets made impact in “Kiryat Shmona” and "Beit Hillel" in northeastern occupied Palestine following the “Iron Dome’s” failure to intercept a barrage of rockets fired by the resistance.
Power has been cut off in the "Kiryat Shmoma" area following the… pic.twitter.com/UOAgVgj1TV
— Suppressed News. (@SuppressedNws) May 23, 2024
Patut dicatat, wilayah perbatasan di Libanon selatan telah menjadi saksi ketegangan keamanan dan baku tembak antara Hizbullah dan tentara ‘Israel’, sejak 8 Oktober lalu, sehari setelah ‘Israel’ melancarkan agresinya terhadap Jalur Gaza. (zarahamala/arrahmah.id)