GAZA (Arrahmah.id) – Puluhan pemimpin organisasi berita di seluruh dunia telah menandatangani sebuah surat yang menyatakan solidaritas terhadap para jurnalis di Gaza, menyerukan keselamatan dan kebebasan mereka untuk melakukan peliputan di wilayah perang tersebut.
Surat yang dirilis pada Kamis (29/2/2024) dipelopori oleh Komite untuk Melindungi Wartawan (Committee to Protect Journalists), yang mengatakan bahwa sedikitnya 89 wartawan dan pekerja media telah terbunuh dalam perang “Israel”-Hamas, yang sebagian besar adalah warga Palestina.
Para pemimpin di The Associated Press, The New York Times, The Washington Post, Los Angeles Times, Reuters, New Yorker, CNN, NBC News, dan ABC News telah menandatangani. Penandatangan internasional termasuk BBC, Der Spiegel di Jerman, Agence France-Presse, Daily Maverick di Afrika Selatan, Nawaiwaqt Group di Pakistan, dan The Asahi Shimbun di Jepang, lansir AP.
Lebih banyak organisasi dipersilakan untuk berpartisipasi, kata Jodie Ginsberg, CEO Komite untuk Melindungi Jurnalis.
“Kami merasa penting untuk menunjukkan bahwa komunitas jurnalisme internasional berdiri dalam solidaritas dengan rekan-rekan kami di Palestina,” kata Ginsberg.
Surat tersebut mengatakan bahwa wartawan adalah warga sipil dan “Israel” harus melindungi mereka sebagai non-kombatan sesuai dengan hukum internasional. Siapapun yang melanggar hal ini harus dimintai pertanggungjawaban, katanya.
“Serangan terhadap jurnalis juga merupakan serangan terhadap kebenaran,” kata surat itu. “Kami berkomitmen untuk memperjuangkan keselamatan jurnalis di Gaza, yang sangat penting bagi perlindungan kebebasan pers di mana pun.”
“Israel” hanya disebut satu kali dalam surat tersebut. Meskipun CPJ telah mengadvokasi lebih banyak akses bagi para jurnalis di Gaza, surat tersebut tidak menyinggung masalah itu karena penting untuk fokus pada solidaritas, kata Ginsberg.
Dia tidak mau berkomentar apakah ada organisasi berita yang dihubungi memilih untuk tidak berpartisipasi. (haninmazaya/arrahmah.id)