WASHINGTON (Arrahmah.com) – Sebuah petisi online untuk melarang Royal Brunei Airlines dari Australia telah berhasil mengumpulkan 14.000 tanda tangan.
Penerapan syariat Islam di negara yang kaya minyak itu juga telah memicu seruan untuk memboikot hotel-hotel mewah milik Brunei.
Aktor pemenang Oscar, George Clooney, telah memimpin protes tersebut di Hollywood baru-baru ini
“Setiap kali kita menginap atau melakukan pertemuan di atau makan di salah satu dari sembilan hotel ini kita memasukkan uang langsung ke dalam kantong pria yang memilih untuk melempari dan mencambuk mati warga negara mereka sendiri karena menjadi gay atau berzina”, ujarnya, lansir ABC, Kamis (4/4/2019).
Brunei Investment Company memiliki sembilan hotel mewah di Amerika Serikat dan Eropa, termasuk Beverly Hills Hotel, The Dorchester di London, dan Plaza Athenee di Paris.
Pemerintah Brunei tetap teguh untuk melaksanakan hukum pidana Syariah dan mengatakan bahwa hukum pidana tersebut bertujuan untuk mendidik, menghormati, dan melindungi hak-hak semua individu, masyarakat atau kebangsaan dari berbagai agama dan ras.
Brunei adalah negara Asia Tenggara pertama yang memperkenalkan hukum pidana Islam pada tahun 2014 ketika negara itu mengumumkan tiga tahap perubahan hukum pertama di negaranya yang mencakup denda atau penjara atas pelanggaran seperti kehamilan di luar pernikahan atau tidak sholat pada hari Jumat.
Langkah itu mengarah pada boikot serupa dari selebriti Ellen DeGeneres dan Jay Leno dan pengusaha Inggris Richard Branson.
(ameera/arrahmah.com)