ORLANDO (Arrahmah.com) – Islamic State (atau biasa dikenal ISIS) mengaku bertanggung jawab pada Ahad (12/6) atas penembakan massal terburuk dalam sejarah AS. Namun, para pejabat AS mengatakan tidak ada bukti langsung yang menghubungkan kelompok militan untuk penembakan di Orlando, Florida.
Klaim ISIS tersebut diberitakan oleh kantor berita milik ISIS sendiri, Amaq, sebagaimana dikutip Reuters (12/6/2016).
“Serangan bersenjata yang menargetkan sebuah klub malam gay di kota Orlando, Florida, AS, yang menewaskan lebih dari 100 orang atau terluka, dilakukan oleh seorang pejuang Islamic State,” kata pernyataan Amaq.
Setidaknya 50 orang tewas dan 53 lainnya luka-luka dalam klub malam Pulse sebelum seorang pria bersenjata tersebut ditembak mati oleh polisi.
Pelaku diidentifikasi oleh pihak berwenang sebagai Omar Mateen, warga Florida yang merupakan keturunan dari imigran Afghanistan, seorang pejabat senior FBI mengatakan.
Tiga pejabat AS mengungkapkan belum ditemukan bukti yang menunjukkan hubungan langsung dengan ISIS atau kelompok militan lainnya.
“Belum ada bukti bahwa ini diarahkan dan terhubung ke ISIS. Sejauh yang kita tahu saat ini, kontak langsung pertamanya yaitu ketika ia berbaiat saat pembantaian,” kata seorang pejabat kontra-terorisme AS, mengacu pada panggilan 911 yang dilakukan oleh pelaku pada saat kejadian. (fath/arrahmah.com)