Lebih dari 650 bom barel telah dijatuhkan pasukan rezim Nushairiyah di wilayah sipil Suriah sejak PBB melarangnya pada bulan Februari lalu. Sementara itu, para pahlawan Suriah berhelm putih menghabiskan setiap momen mereka untuk menyelamatkan nyawa warga sipil yang menjadi korban kebrutalan pasukan rezim di bawah reruntuhan bangunan yang menjadi target pemboman.
Tempat Paling Berbahaya di Dunia
Pahlawan berhelm putih – atau Pertahanan Sipil Suriah – adalah para relawan penyelamat yang berjuang di tempat yang paling berbahaya di dunia. Di tengah memburuknya konflik di Suriah, para warga sipil membayarnya dengan harga tertinggi. Lebih dari 50 bom dan mortir mendarat di beberapa wilayah di Suriah. Banyak barel berkarat yang diisi dengan paku dan bahan peledak, diluncurkan helikopter pemerintah Nushairiyah ke rumah-rumah warga, sekolah dan rumah sakit.
Ketika ini terjadi, para pahlawan berhelm putih segera bergegas untuk mencari korban yang berhasil bertahan hidup di bawah reruntuhan, padahal mereka menyadari bahwa bom-bom lainnya mungkin akan menyusul dijatuhkan pasukan rezim di lokasi yang sama. Pada tahun lalu saja, para relawan yang mempertaruhkan nyawa mereka ini telah menyelamatkan 2.514 nyawa – dan jumlah ini terus bertambah setiap hari.
“Untuk dapat memahami secara akurat kerusakan dan ancaman serta kehancuran bencana di Suriah, [bisa diibaratkan seperti] mereka mengalami gempa [berskala] 7,6 selama 50 kali sehari,” ungkap Direktur AKUT Search and Rescue Association, Turki, Dundar Sahin seperti dikutip whitehelmets.org.
(banan/arrahmah.com)