RAKHINE (Arrahmah.com) – Ratusan mahasiswa berkumpul untuk menggelar demonstrasi anti-Muslim pada hari Rabu (24/10/2012) di Rakhine (Arakan).
Menurut laporan yang dilansir AFP, protes tersebut dilakukan di Sittwe, ibukota negara bagian Arakan, setelah terjadi serangan terhadap Muslim Rohingya pada malam harinyad di kota-kota sekitar ibukota.
Lebih dari 800 mahasiswa bergabung dalam aksi demo itu untuk menuntut agar diakhiri proses belajar bersama para “teroris Bengali” (Muslim Rohingya), dan untuk menyingkirkan desa-desa Muslim di sepanjang jalan menuju universitas, kata seorang pemimpin protes Wai Yan kepada AFP melalui telepon.
Selain itu, para biksu Burma dilaporkan menyeru para warga (Buddhis) untuk menargetkan siapa saja yang mendukung orang-orang Rohingya. Mereka telah mendesak warga lokal (Buddhis) untuk menyebarkan foto orang-orang yang diduga mendukung atau membantu Muslim Rohingya di wilayah Arakan.
Tak hanya itu, para biksu juga kembali menuntut pemerintah agar mengusir Muslim Rohingya dari negara mereka. Tindakan-tindakan mereka ini kian menunjukkan betapa bencinya mereka terhadap umat Islam.
Dalam kerusuhan terbaru yang mematikan pekan ini, lebih dari 800 rumah Muslim dibakar dan sekitar 100 orang Muslim gugur dalam kerusuhan yang terjadi sejak hari Senin itu, menurut laporan warga lokal dari kota Minbya, salah satu kota di mana desa-desa Muslim diserang warga Buddhis.
Akibat kerusuhan itu, Muslim di Burma mengumumkan bahwa mereka tidak akan menggelar perayaan hari raya ‘Idul Adha 1433 H, dikarenakan rasa duka akan saudara mereka yang menjadi korban serangan warga Buddhis di Arakan dan pemerintah Burma tidak menjanjikan keamanan yang cukup. (siraaj/arrahmah.com)